Saham-Saham AS Turun Jelang Pertemuan Fed
Selasa, 31 Januari 2017 7:38 WIB
New York Stock Exchange (nyse.com)
New York, ANTARA JATENG - Saham-saham AS berakhir lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB), karena Wall Street menunggu pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve yang dijadwalkan akan dimulai pada Selasa waktu setempat.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 122,65 poin atau 0,61 persen menjadi ditutup di 19.971,13 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 merosot 13,79 poin atau 0,60 persen menjadi berakhir pada 2.280,90 poin, dan indeks komposit Nasdaq berkurang 47,07 poin atau 0,83 persen menjadi 5.613,71 poin, lapor Xinhua.
Pada pertemuan Fed Desember, bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, yang pertama dan hanya pada 2016, dan mengindikasikan laju kenaikan suku bunga lebih cepat pada tahun berikutnya.
Sebagian besar analis percaya bahwa Fed tidak akan menaikkan suku pada pertemuan minggu ini, tetapi pertemuan itu masih akan diawasi ketat untuk petunjuk lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga berikutnya.
Di sisi ekonomi, pendapatan pribadi AS pada Desember meningkat 50,2 miliar dolar AS, atau 0,3 persen, gagal memenuhi konsensus pasar, Departemen Perdagangan mengumumkan pada Senin.
Pada Desember, pendapatan pribadi yang siap dibelanjakan atau "disposable personal income" meningkat 43,6 miliar dolar AS atau 0,3 persen, dan pengeluaran konsumsi pribadi meningkat 63,1 miliar dolar AS atau 0,5 persen.
"Pembelian mobil terus meningkatkan konsumsi di bulan terakhir 2016, karena pengeluaran didorong oleh insentif abnormal murah hati para agen. Pola konsumsi November/Desember memberikan sedikit kejelasan tentang momentum ke kuartal pertama," kata Sophia Kearney-Lederman, seorang analis ekonomi di FTN Financial.
Sementara itu, penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) meningkat pada Desember, karena kenaikan kuat di Selatan dan Barat diimbangi melemahnya kegiatan di Timur Laut dan Midwest, menurut National Association of Realtors (NAR) pada Senin.
Pending Home Sales Index meningkat 1,6 persen menjadi 109,0 pada Desember dari 107,3 pada November, mengalahkan perkiraan pasar.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 122,65 poin atau 0,61 persen menjadi ditutup di 19.971,13 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 merosot 13,79 poin atau 0,60 persen menjadi berakhir pada 2.280,90 poin, dan indeks komposit Nasdaq berkurang 47,07 poin atau 0,83 persen menjadi 5.613,71 poin, lapor Xinhua.
Pada pertemuan Fed Desember, bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, yang pertama dan hanya pada 2016, dan mengindikasikan laju kenaikan suku bunga lebih cepat pada tahun berikutnya.
Sebagian besar analis percaya bahwa Fed tidak akan menaikkan suku pada pertemuan minggu ini, tetapi pertemuan itu masih akan diawasi ketat untuk petunjuk lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga berikutnya.
Di sisi ekonomi, pendapatan pribadi AS pada Desember meningkat 50,2 miliar dolar AS, atau 0,3 persen, gagal memenuhi konsensus pasar, Departemen Perdagangan mengumumkan pada Senin.
Pada Desember, pendapatan pribadi yang siap dibelanjakan atau "disposable personal income" meningkat 43,6 miliar dolar AS atau 0,3 persen, dan pengeluaran konsumsi pribadi meningkat 63,1 miliar dolar AS atau 0,5 persen.
"Pembelian mobil terus meningkatkan konsumsi di bulan terakhir 2016, karena pengeluaran didorong oleh insentif abnormal murah hati para agen. Pola konsumsi November/Desember memberikan sedikit kejelasan tentang momentum ke kuartal pertama," kata Sophia Kearney-Lederman, seorang analis ekonomi di FTN Financial.
Sementara itu, penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) meningkat pada Desember, karena kenaikan kuat di Selatan dan Barat diimbangi melemahnya kegiatan di Timur Laut dan Midwest, menurut National Association of Realtors (NAR) pada Senin.
Pending Home Sales Index meningkat 1,6 persen menjadi 109,0 pada Desember dari 107,3 pada November, mengalahkan perkiraan pasar.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Donald Trump dan Proyeksi Laba Angkat Wall Street ke Level Bersejarah 20.000 Poin
26 January 2017 6:07 WIB, 2017
Dolar Anjlok ke Level Terendah dalam Tujuh Pekan karena Faktor Donald Trump
26 January 2017 6:04 WIB, 2017
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Donald Trump dan Proyeksi Laba Angkat Wall Street ke Level Bersejarah 20.000 Poin
26 January 2017 6:07 WIB, 2017