Dolar AS Berbalik Menguat Setelah Pernyataan Fed
Kamis, 2 Februari 2017 6:27 WIB
ilustrasi: Petugas menunjukkan uang dolar US dan uang rupiah di tempat penukaran uang di kantor PT Valuta Inti Prima, Jakarta, Jumat (11/11/2016). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
New York, ANTARA JATENG - Kurs dolar AS berbalik menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari.
Bank sentral AS melukiskan gambaran yang relatif positif untuk perekonomian. "Pasar tenaga kerja terus menguat dan kegiatan ekonomi telah terus berkembang pada kecepatan yang moderat," Fed mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis Rabu sore.
The Fed juga mengakui meningkatnya sentimen konsumen dan bisnis menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.
Para analis percaya bahwa penilaian ekonomi positif menunjukkan bahwa bank sentral akan berada di jalur untuk menaikkan suku bunga di waktu mendatang.
The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Desember, yang pertama dan hanya sekali pada 2016, serta mengindikasikan laju kenaikan suku bunga lebih cepat pada 2017.
Di sisi ekonomi, lapangan kerja sektor swasta AS meningkat 246.000 pekerjaan dari Desember 2016 ke Januari 2017, jauh di atas konsensus pasar 168.000, kata Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP Januari pada Rabu.
Indeks pembelian manajer (PMI) Januari datang di 56 persen, meningkat 1,5 persentase poin dari angka Desember disesuaikan secara musiman di 54,5 persen, menurut Institute for Supply Management (ISM), Rabu.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,07 persen menjadi 99,580 pada akhir perdagangan Rabu.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,0779 dolar dari 1,0801 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2673 dolar dari 1,2580 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,7587 dolar dari 0,7584 dolar.
Dolar AS dibeli 112,97 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,76 yen pada sesi sebelumnya. Dolar menguat menjadi 0,9918 franc Swiss dari 0,9888 franc Swiss, dan bergerak naik ke 1,3052 dolar Kanada dari 1,3025 dolar Kanada, demikian Xinhua,
Bank sentral AS melukiskan gambaran yang relatif positif untuk perekonomian. "Pasar tenaga kerja terus menguat dan kegiatan ekonomi telah terus berkembang pada kecepatan yang moderat," Fed mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis Rabu sore.
The Fed juga mengakui meningkatnya sentimen konsumen dan bisnis menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.
Para analis percaya bahwa penilaian ekonomi positif menunjukkan bahwa bank sentral akan berada di jalur untuk menaikkan suku bunga di waktu mendatang.
The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Desember, yang pertama dan hanya sekali pada 2016, serta mengindikasikan laju kenaikan suku bunga lebih cepat pada 2017.
Di sisi ekonomi, lapangan kerja sektor swasta AS meningkat 246.000 pekerjaan dari Desember 2016 ke Januari 2017, jauh di atas konsensus pasar 168.000, kata Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP Januari pada Rabu.
Indeks pembelian manajer (PMI) Januari datang di 56 persen, meningkat 1,5 persentase poin dari angka Desember disesuaikan secara musiman di 54,5 persen, menurut Institute for Supply Management (ISM), Rabu.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,07 persen menjadi 99,580 pada akhir perdagangan Rabu.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,0779 dolar dari 1,0801 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2673 dolar dari 1,2580 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,7587 dolar dari 0,7584 dolar.
Dolar AS dibeli 112,97 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,76 yen pada sesi sebelumnya. Dolar menguat menjadi 0,9918 franc Swiss dari 0,9888 franc Swiss, dan bergerak naik ke 1,3052 dolar Kanada dari 1,3025 dolar Kanada, demikian Xinhua,
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Donald Trump dan Proyeksi Laba Angkat Wall Street ke Level Bersejarah 20.000 Poin
26 January 2017 6:07 WIB, 2017
Dolar Anjlok ke Level Terendah dalam Tujuh Pekan karena Faktor Donald Trump
26 January 2017 6:04 WIB, 2017
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Donald Trump dan Proyeksi Laba Angkat Wall Street ke Level Bersejarah 20.000 Poin
26 January 2017 6:07 WIB, 2017