Purwokerto, ANTARA JATENG - Perum Bulog Subdivisi Regional Banyumas sampai sat ini masih menahan diri untuk membeli gabah mengingat harga komoditas ini di tingkat petani masih tinggi, kata Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Usaha Bulog Banyumas Priyono.

"Berdasarkan pantauan kami, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani masih berkisar Rp3.800-Rp3.900 per kilogram," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.

Menurut dia, harga tersebut masih di atas harga pembelian pemerintah (HPP) untuk GKP yang sebesar Rp3.700/kg.

Oleh karena itu, kata dia, Satuan Kerja Pengadaan Bulog maupun mitra kerja Bulog hingga saat ini belum berani membeli gabah meskipun sebagian wilayah kerja Bulog Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara telah memasuki masa panen.

"Saat ini wilayah yang telah panen masih sporadis sehingga harga gabah pun masih tinggi. Selain itu, hasil panen yang sekarang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan pasar," katanya.

Ia mengatakan jika harga gabah di tingkat petani telah mencapai HPP atau di bawahnya, Satker Pengadaan maupun mitra kerja akan segera melaksanakan penyerapan sebagai upaya pengendalian harga agar tidak semakin anjlok.

Menurut dia, harga gabah di tingkat pasaran akan turun ketika telah memasuki panen raya yang diperkirakan akan berlangsung mulai akhir Februari atau awal Maret.

"Hingga saat ini, Satker Pengadaan terus memantau perkembangan harga gabah di lapangan. Jika telah turun, akan segera membelinya sesuai HPP," katanya.

Sebelumnya, Bulog Banyumas telah membentuk tiga tim Satker Pengadaan serta menggandeng 63 mitra kerja untuk menghadapi masa panen di wilayah kerjanya.

Satker Pengadaan akan memonitor dan membeli gabah atau beras sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015.

Dalam hal ini, HPP untuk gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp3.700 per kilogram dengan kadar air 25 persen dan hampa 10 persen.

Sementara untuk HPP gabah kering giling (GKG) di tingkat petani sebesae Rp4.800 per kilogram dengan kadar air 14 persen dan hampa 3 persen.

Pada tahun 2017, Bulog Subdivre Banyumas menargetkan penyerapan sebanyak 85.000 ton setara beras.