Semarang, ANTARA JATENG - BNI Syariah berupaya menjajaki kredit pemilikan rumah (KPR) untuk rumah sederhana dengan segmentasi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Memang kami belum masuk ke kelas FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan, tahun ini kami akan coba masuk ke sana," kata Manager BNI Syariah Cabang Semarang A Pitra Ardiati di Semarang, Jumat.

Dia mengatakan potensi dari pasar rumah sederhana di Semarang dan sekitarnya bisa mencapai 80 persen dari total pasar yang ada. Oleh karena itu, pihaknya merasa tertarik untuk menjajaki pasar tersebut.

"Sudah ada sinyal dari direksi kami, kami akan coba masuk ke sana. Kalau di tahun ini bisa mengerjakan FLPP syukur-syukur di semester pertama, kami optimistis bisa sharing cukup banyak," katanya.

Dia mengatakan dari penyaluran sebesar Rp150 miliar, diharapkan Rp50 miliar di antaranya dapat masuk ke FLPP.

"Kami memperoleh informasi peminat KPR untuk FLPP sangat banyak dan ternyata selama ini bank justru kewahan dengan tingginya permintaan tersebut," katanya.

Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan pasar yang ada pihaknya menggandeng Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah. Pitra mengatakan sejauh ini sebagian pengembang rumah yang menjadi anggota REI sudah bekerja sama dengan BNI Syariah.

"Tetapi kami akan terus meningkatkan kerja sama ini dengan menambah jumlah pengembang REI untuk menjadi mitra kerja kami," katanya.

Selain itu, Pitra mengatakan BNI Syariah akan terus berupaya mempercepat proses pengurusan KPR agar masyarakat memperoleh kepastian.

Sementara itu, Pitra mengatakan sejauh ini BNI Syariah memiliki keunggulan dibandingkan dengan perbankan lain, salah satunya adalah adanya kepastian dalam pembayaran angsuran.

"Masyarakat dapat kepastian yaitu waktu pengembalian hingga 20 tahun dengan angsuran yang tetap, dan ini diminati oleh masyarakat. Mereka tidak perlu takut ada kenaikan angsuran," katanya.