Semarang, ANTARA JATENG - Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah telah berkomitmen dengan pemerintah untuk membangun rumah sederhana program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

"Kalau melihat data angka 'backlog' terakhir yaitu tahun 2014, khusus di Jawa Tengah mencapai 1,4 juta unit. Kalau pengembang tidak bahu membahu dengan pemerintah maka kekurangan rumah di Jawa Tengah akan terus bertambah," kata Ketua REI Jawa Tengah M.R. Prijanto di Semarang, Minggu.

Dia mengatakan mengenai rencana pembangunan pada tahun ini. REI menargetkan dapat membangun 10.000 rumah khusus di Jawa Tengah. Dengan target tersebut, REI berkontribusi cukup besar terhadap target pembangunan rumah sederhana di Jawa Tengah secara keseluruhan, yaitu mencapai 80.000 unit.

Target total pembangunan 80.000 rumah tersebut merupakan 10 persen dari target pembangunan rumah sederhana secara nasional, yaitu 800.000 rumah pada tahun ini.

Untuk merealisasikan target pembangunan tersebut, dalam waktu dekat ini pihaknya bersama dengan Dinas Pemukiman Jawa Tengah akan berupaya mengurai hambatan yang dialami di lapangan.

Dari sisi pembiayaan, pihaknya menyambut baik rencana BNI Syariah untuk ikut membiayai program rumah sederhana.

"Selama ini beberapa perbankan yang sudah ada KPR rumah sederhana ini BRI, BTN, Bank Mandiri, dan Artha Graha, sedangkan untuk 'new comer'-nya BNI Syariah dan Bank Jateng," katanya.

Prijanto mengatakan dengan semakin banyaknya keterlibatan dari pihak perbankan, pembangunan rumah sederhana akan semakin lancar.

"Kalau dari sisi pengembang, hingga bulan Maret nanti sudah ada 1.200-an unit rumah sederhana yang siap akad kredit. Harapannya ini dapat berjalan lancar," katanya.