Bahkan, ketika diusung dari rumah duka ke Masjid Al Hikam yang berada satu area dengan kediaman mantan Ketua PBNU itu, warga (pentakziah) juga berebut ingin mengangkat keranda sang kiai. Karena banyaknya warga yang ingin menshalatkan almarhum, shalat digelar secara bergelombamg hingga beberapa kali.
Sejak mulai dilakukan prosesi shalat jenazah sekitar pukul 08.00 hingga pukul 10.00 WIB, sudah 14 kali (gelombang), padahal shalat jenazah dilakukan hingga menjelang shalat dhuhur. "Salat jenazah dilakukan secara bergelombang, harap sebagian keluar dahulu," ujar salah seorang yang mengurusi prosesi salat jenazah melalui speaker masjid.
Warga yang ingin menshalatkan almarhum tidak hanya antre di dalam, tetapi juga di luar masjid dan di halaman kompleks Ponpes Al Hikam. Mereka dengan sabar menunggu giliran untuk menshalatkan almarhum KH Hasyim Muzadi.
Sementara itu, di kediaman KH Hasyim Muzadi juga dipenuhi para pentakziah, baik dari warga sekitar, para pejabat maupun kiai. Di antara para pejabat yang hadir melayat adalah Gubernur Jawa Timur Soekarwo serta pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang, Sholahuddin Wahid.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan duka mendalam atas berpulangnya KH Hasyim Muzadi. "Abah Hasyim adalah tokoh agama dan negara yang membuat suasana menjadi harmonis. Beliau juga memiliki peran yang besar bagi umat dan bangsa. Beliau juga tokoh besar," urainya.
Sebelumnya, Rabu (15/3) Soekarwo juga membezuk KH Hasyim Muzadi di kediamannya mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana bersama sejumlah pejabat lainnya di lingkungan wilayah Jatim.
Menurut rencana jenazah mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi dilepas dengan upacara militer karena almarhum merupakan pejabat penting negara. Selanjutnya, jenazah diberangkatkan ke Depok untuk dimakamkan di kawasan Ponpes Al Hikam Depok lewat Bandara Abd Saleh Malang dengan dua unit pesawat hercules.
"Setelah upacara militer, jenazah dibawa ambulans ke Bandara Abd Saleh dan diterbangkan ke Bandara Halim Perdanakusuma. Setelah itu juga akan dilakukan upacara persemayaman secara militer yang disambut Wakil Presiden Jusuf Kalla," kata Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Arm Budi Eko Mulyono.