Dokter Lintas Batas Temukan Racun Saraf dalam Serangan di Suriah
Kamis, 6 April 2017 11:50 WIB
Seorang petugas sipil bernafas melalui botol oksigen, setelah apa yang menurut regu penyelamat digambarkan sebagai dugaan serangan gas di kota Khan Sheikhoun di kota yang dikuasai pemberontak Idlib, Suriah, Selasa (4/4/2017). (REUTERS/Ammar Abdullah
Paris, ANTARA JATENG - Dokter Lintas Batas atau Médecins Sans Frontières
(MSF) mengatakan, Rabu (5/4), tim mereka menemukan bahwa para korban
menunjukkan gejala akibat racun seperti gas sarin pascaserangan di
wilayah kekuasaan pemberontak Suriah yang menewaskan lebih dari 80
orang.
Tim menemukan para korban di Rumah Sakit Bab al Hawa, 100 kilometer di utara lokasi serangan pada Selasa, menurut keterangan organisasi tersebut.
"Delapan pasien menunjukkan gejala-gejala seperti biji mata mengerut, kejang otot dan buang air besar tanpa sadar, yang merupakan tanda-tanda terpapar racun saraf seperti gas sarin atau senyawa serupa," menurut pernyataan MSF.
Tim juga mengunjungi beberapa rumah sakit lain tempat para korban dirawat "dan melaporkan bahwa para korban berbau pemutih yang mengindikasikan mereka terpapar klorin".
Rusia membela sekutunya Suriah, Rabu, menjelang sidang Dewan Keamanan PBB untuk menampik tudingan pemerintah pimpinan Presiden Bashar al Assad melancarkan serangan kimia.
Moskow mengecam rancangan resolusi PBB mengenai insiden itu sebagai hal yang tidak dapat diterima.
Sedikitnya 86 orang, termasuk 30 anak, tewas akibat serangan di Khan Sheikhun.
Tim menemukan para korban di Rumah Sakit Bab al Hawa, 100 kilometer di utara lokasi serangan pada Selasa, menurut keterangan organisasi tersebut.
"Delapan pasien menunjukkan gejala-gejala seperti biji mata mengerut, kejang otot dan buang air besar tanpa sadar, yang merupakan tanda-tanda terpapar racun saraf seperti gas sarin atau senyawa serupa," menurut pernyataan MSF.
Tim juga mengunjungi beberapa rumah sakit lain tempat para korban dirawat "dan melaporkan bahwa para korban berbau pemutih yang mengindikasikan mereka terpapar klorin".
Rusia membela sekutunya Suriah, Rabu, menjelang sidang Dewan Keamanan PBB untuk menampik tudingan pemerintah pimpinan Presiden Bashar al Assad melancarkan serangan kimia.
Moskow mengecam rancangan resolusi PBB mengenai insiden itu sebagai hal yang tidak dapat diterima.
Sedikitnya 86 orang, termasuk 30 anak, tewas akibat serangan di Khan Sheikhun.
Pewarta : Antaranews.com
Editor :
Copyright © ANTARA 2024