Coolpad Berencana Bangun Pusat Inovasi di Indonesia
Jumat, 28 April 2017 15:01 WIB
CEO Coolpad Group Jeff Liu (kiri) dalam peluncuran Coolpad Cool Dual di Jakarta, Kamis (27/4/2017). (ANTARA News/ Arindra Meodia)
Jakarta, ANTARA JATENG - CEO Coolpad Group Jeff Liu mengatakan bahwa
brand smartphone asal China Coolpad berencana untuk membangun pusat
inovasi di Indonesia.
"Kami memiliki rencana untuk membuat R & D (Research and Development) di Indonesia tahun ini di Jakarta," ujar dia kepada ANTARA News disela peluncuran Cool Dual di Jakarta, Kamis.
Jauh sebelum Coolpad, perusahaan teknologi raksasa yang berpusat di Cupertino, California, Amerika Serikat, Apple telah berencana untuk membangun pusat inovasi di Indonesia yang akan beroperasi pada Mei mendatang di BSD City, Tangerang.
Demikian pula dengan perusahaan teknologi asal China Vivo yang telah mengungkapkan rencananya untuk membangun research and development (R&D) center di Jakarta.
Saat ini, Jeff Liu mengatakan Coolpad telah memiliki tiga pusat inovasi di sejumlah negara antara lain China, Amerika Serikat dan India.
Pusat inovasi tersebut dibangun demi mencapai target Coolpad tahun ini untuk masuk dalam peringkat tiga besar smartphone di Indonesia, di mana saat ini menurut Liu Coolpad berada di posisi keenam.
Untuk mencapai peringkat tersebut Liu mengatakan tidak bertarung dengan brand lain untuk menggeser posisi mereka, namun "bertarung dengan diri sendiri," ujar dia.
"Fokusnya bukan mengalahkan brand lain tapi menciptakan produk dan layanan yang lebih baik kepada konsumen. Kami masih mempersiapkan teknologi kami untuk terus berinovasi," lanjut dia.
Tidak hanya membidik posisi tiga teratas, Coolpad juga menargetkan penjualan 1 juta unit di Indonesia. Dengan demikian, Coolpad berencana untuk terus meluncurkan perangkat terbarunya di Indonesia, tak terkecuali perangkat 4G yang terikat dengan peraturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Terkait TKDN, Overseas Operations/ Asia Pacific Region Country, Kim Chen mengatakan dalam proses memenuhi kebijakan 30 persen TKDN yang ditetapkan pemerintah untuk perangkat 4G tahun ini.
"Pabrikan lokal, materi pengemasan lokal dan OS lokal untuk mencapai 20 persen (TKDN) tahun lalu sudah cukup tapi untuk mencapai 30 persen (TKDN) tahun ini kami menambah hal-hal baru seperti aksesoris lokal dan aplikasi lokal," ujar Chen.
"Kami yakin dapat memenuhi TKDN 30 persen," tambah dia.
"Kami memiliki rencana untuk membuat R & D (Research and Development) di Indonesia tahun ini di Jakarta," ujar dia kepada ANTARA News disela peluncuran Cool Dual di Jakarta, Kamis.
Jauh sebelum Coolpad, perusahaan teknologi raksasa yang berpusat di Cupertino, California, Amerika Serikat, Apple telah berencana untuk membangun pusat inovasi di Indonesia yang akan beroperasi pada Mei mendatang di BSD City, Tangerang.
Demikian pula dengan perusahaan teknologi asal China Vivo yang telah mengungkapkan rencananya untuk membangun research and development (R&D) center di Jakarta.
Saat ini, Jeff Liu mengatakan Coolpad telah memiliki tiga pusat inovasi di sejumlah negara antara lain China, Amerika Serikat dan India.
Pusat inovasi tersebut dibangun demi mencapai target Coolpad tahun ini untuk masuk dalam peringkat tiga besar smartphone di Indonesia, di mana saat ini menurut Liu Coolpad berada di posisi keenam.
Untuk mencapai peringkat tersebut Liu mengatakan tidak bertarung dengan brand lain untuk menggeser posisi mereka, namun "bertarung dengan diri sendiri," ujar dia.
"Fokusnya bukan mengalahkan brand lain tapi menciptakan produk dan layanan yang lebih baik kepada konsumen. Kami masih mempersiapkan teknologi kami untuk terus berinovasi," lanjut dia.
Tidak hanya membidik posisi tiga teratas, Coolpad juga menargetkan penjualan 1 juta unit di Indonesia. Dengan demikian, Coolpad berencana untuk terus meluncurkan perangkat terbarunya di Indonesia, tak terkecuali perangkat 4G yang terikat dengan peraturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Terkait TKDN, Overseas Operations/ Asia Pacific Region Country, Kim Chen mengatakan dalam proses memenuhi kebijakan 30 persen TKDN yang ditetapkan pemerintah untuk perangkat 4G tahun ini.
"Pabrikan lokal, materi pengemasan lokal dan OS lokal untuk mencapai 20 persen (TKDN) tahun lalu sudah cukup tapi untuk mencapai 30 persen (TKDN) tahun ini kami menambah hal-hal baru seperti aksesoris lokal dan aplikasi lokal," ujar Chen.
"Kami yakin dapat memenuhi TKDN 30 persen," tambah dia.
Pewarta : Arindra Meodia
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Generasi muda di Semarang dilibatkan dalam implementasikan program makan siang bergizi
18 October 2024 20:22 WIB
Kasus pembunuhan berencana terhadap seorang perempuan di Banyumas terungkap
05 January 2024 15:54 WIB
Dukun Slamet Tohari didakwa lakukan pembunuhan berencana terhadap 12 orang
26 September 2023 14:21 WIB, 2023
BKKBN ingatkan peran penting keluarga cegah anak gangguan mental emosional
04 August 2023 8:03 WIB, 2023
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
vivo Y36 series resmi meluncur di pasar Indonesia dengan membawa desain "Dynamic Glass"
26 May 2023 8:52 WIB, 2023