Wagub: Kemitraan BUMP Wonogiri Dapat Dikembangkan Daerah Lain
Rabu, 10 Mei 2017 19:38 WIB
Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko (tiga dari kiri) sedang menyaksikan penandatanganan kerja sama, antara PT Widodo Makmur Perkasa, Badan Usaha Milik Petani, asuransi, dan Perbankan di Desa Kebonagung Kecamatan Sidoharjo Wonogiri, Rabu. (Foto: ANT
Wonogiri, ANTARA JATENG - Kemitraan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Kabupaten Wonogiri dalam usaha ternak sapi dapat dikembangkan ke daerah lain di Jawa Tengah, kata Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko.
"Kami berharap kemitraan PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) perusahaan penggemukan sapi dengan BUMP, perbankan, dan asuransi dapat ditularkan ke daerah lain di Jateng demi pencapaian kedaulatan pangan, khususnya daging sapi," kata Wagub di sela acara penandatanganan kemitraan PT WMP, BUMP, perbankan, dan asuransi mewujudkan kemandirian petani di Desa Kebonagung, Wonogiri, Rabu.
Wagub mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi petani yang memiliki badan usaha dalam pengembangan ternak sapi untuk mewujudkan kesejahteraan, khususnya para peternak di Wonogiri ini.
Menurut dia, peternakan sapi dapat menjadi sumber kehidupan bagi peternak atau petani, apalagi lahan pertanian, khususnya di Pulau Jawa, sekarang makin sempit sehingga usaha peternakan relatif lebih efisien terhadap lahan dan dapat membuka peluang untuk kesejahteraan masyarakat.
Petani yang mengembangkan usahanya, kata dia, tidak mungkin berjalan sendiri, tetapi harus berjalan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
Ia berpendapat bahwa keberhasilan suatu usaha dengan bergotong royong antara petani, pengusaha besar, perbankan, dan asuransi. Hal ini menjadi peluang untuk mencapai kedautan pangan di Jateng.
Sunarna pemilik PT WMP mengatakan bahwa pihaknya sebagai salah satu perusahaan penggemukan sapi memutuskan untuk membagi pengalaman, membimbing, membina, dan bermitra dengan peternak Wonogiri yang tergabung dalam BUMP Pengayom Tani Sejagad.
"Kami yang menyediakan sapi bunting untuk dipelihara oleh petani hingga ternak melahirkan anak yang menjadi milik mereka," kata Sunarna yang menekuni usaha ternak sapi di Klaten sejak usia 20 tahun hingga sekarang.
Menurut Sunarna sistem tersebut memang baru pertama di Wonogiri. Hal ini juga akan dilakukan petani di Kabupaten Sragen dan Nusa Tenggara Timur.
Kendati demikian, dia berharap program tersebut dapat menumbuhkan para petani untuk lebih giat mendukung pemerintah menuju swasembada pangan, khususnya daging sapi.
"Saya menyiapkan bantuan sapi bunting usia 4 hingga 5 bulan untuk petani. Stok sapi saya sekarang mencapai 30.000 ekor indukan," katanya.
"Kami berharap kemitraan PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) perusahaan penggemukan sapi dengan BUMP, perbankan, dan asuransi dapat ditularkan ke daerah lain di Jateng demi pencapaian kedaulatan pangan, khususnya daging sapi," kata Wagub di sela acara penandatanganan kemitraan PT WMP, BUMP, perbankan, dan asuransi mewujudkan kemandirian petani di Desa Kebonagung, Wonogiri, Rabu.
Wagub mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi petani yang memiliki badan usaha dalam pengembangan ternak sapi untuk mewujudkan kesejahteraan, khususnya para peternak di Wonogiri ini.
Menurut dia, peternakan sapi dapat menjadi sumber kehidupan bagi peternak atau petani, apalagi lahan pertanian, khususnya di Pulau Jawa, sekarang makin sempit sehingga usaha peternakan relatif lebih efisien terhadap lahan dan dapat membuka peluang untuk kesejahteraan masyarakat.
Petani yang mengembangkan usahanya, kata dia, tidak mungkin berjalan sendiri, tetapi harus berjalan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
Ia berpendapat bahwa keberhasilan suatu usaha dengan bergotong royong antara petani, pengusaha besar, perbankan, dan asuransi. Hal ini menjadi peluang untuk mencapai kedautan pangan di Jateng.
Sunarna pemilik PT WMP mengatakan bahwa pihaknya sebagai salah satu perusahaan penggemukan sapi memutuskan untuk membagi pengalaman, membimbing, membina, dan bermitra dengan peternak Wonogiri yang tergabung dalam BUMP Pengayom Tani Sejagad.
"Kami yang menyediakan sapi bunting untuk dipelihara oleh petani hingga ternak melahirkan anak yang menjadi milik mereka," kata Sunarna yang menekuni usaha ternak sapi di Klaten sejak usia 20 tahun hingga sekarang.
Menurut Sunarna sistem tersebut memang baru pertama di Wonogiri. Hal ini juga akan dilakukan petani di Kabupaten Sragen dan Nusa Tenggara Timur.
Kendati demikian, dia berharap program tersebut dapat menumbuhkan para petani untuk lebih giat mendukung pemerintah menuju swasembada pangan, khususnya daging sapi.
"Saya menyiapkan bantuan sapi bunting usia 4 hingga 5 bulan untuk petani. Stok sapi saya sekarang mencapai 30.000 ekor indukan," katanya.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Menag berharap Paus Fransiskus saksikan baiknya keberagamaan di Indonesia
03 September 2024 14:17 WIB
Jokowi saksikan kerja sama PLN dengan 9 perusahaan di ICBF China 2023
17 October 2023 18:26 WIB, 2023
Najwa Shihab ungkap salah satu adegan favorit usai saksikan film "Buya Hamka"
18 April 2023 8:13 WIB, 2023
Yuspahruddin saksikan sertijab dua Kepala UPT di eks-Karesidenan Pekalongan
11 November 2022 20:33 WIB, 2022
IOH hadirkan pengalaman saksikan sepak bola kelas dunia ke Indonesia
07 November 2022 14:11 WIB, 2022
Perayaan HUT RI, ribuan masyarakat Karanganyar antusias saksikan karnaval
18 August 2022 16:05 WIB, 2022
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
Aerotrans dan Geotab kolaborasi tingkatkan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan sektor logistik
07 January 2025 14:54 WIB