Astronot Berhasil Ganti Komputer di Angkasa
Rabu, 24 Mei 2017 12:30 WIB
Astronot NASA Peggy Whitson saat perjalanan luar angkasa dalam Ekspedisi 50 di International Space Station ( REUTERS/NASA)
Cape Canaveral, Florida, ANTARA JATENG - Dua astronot berhasil
menyelesaikan misi perjalanan darurat di luar International Space
Station, Selasa (23/5) waktu setempat untuk mengganti komputer rusak.
Menurut keterangan NASA, yang dikutip Reuters, kepala stasiun Peggy Whitson merakit komputer baru dari suku cadang di luar stasiun dan memasangnya dalam perjalanan berdurasi 2,5 jam, saat pesawat mengorbit bumi di ketinggian 400 kilometer.
Komputer berbobot 23 kilogram, seukuran oven microwave, adalah satu dari dua alat yang memberi perintah termasuk ke panel daya surya, pendingin, radiator dan alat robotik di stasiun bagian Amerika Serikat.
"Berita baik. Terpasang, berjalan dan kondisinya baik," kata komentator misi itu, Rob Navias, setelah perangkat diuji coni tim yang ada di bumi, di Johnson Space Center di Houston.
Kekurangan satu komputer sejak Sabtu (20/5) lalu tidak mengurangi operasi stasiun atau berisiko bagi kru, tapi, manager di National Aeuronautics and Space Administration ingin memperbaikinya sesegera mungkin, kata Navias.
Sementara Whitson mengganti komputer yang rusak, teknisi penerbangan Jack Fischer memasang antena komunikasi nirkabel di luar laboratorium Destiny AS, salah satu modul riset di stasiun bernilai 100 milyar dolar, proyek 15 negara.
Perjalanan darurat itu memindahkan posisi Whitson, veteran 20 perjalanan,ke angka tiga sebagai pejalan luar angkasa berpengalaman di dunia, di belakang kosmonot Rusia Anatoly Solovyev dan astronot NASA Mike Lopez-Alegria.
Komputer yang rudak itu dipasang pada 30 Maret oleh Whitson dan Shane Kimbrough yang saat itu menjadi teknisi penerbangan.
Juru bicara NASA, Dan Huot, melalui surat elektronik mengatakan kerusakan belum diketahui.
(Baca juga: NASA rencanakan perjalanan darurat di angkasa)
Menurut keterangan NASA, yang dikutip Reuters, kepala stasiun Peggy Whitson merakit komputer baru dari suku cadang di luar stasiun dan memasangnya dalam perjalanan berdurasi 2,5 jam, saat pesawat mengorbit bumi di ketinggian 400 kilometer.
Komputer berbobot 23 kilogram, seukuran oven microwave, adalah satu dari dua alat yang memberi perintah termasuk ke panel daya surya, pendingin, radiator dan alat robotik di stasiun bagian Amerika Serikat.
"Berita baik. Terpasang, berjalan dan kondisinya baik," kata komentator misi itu, Rob Navias, setelah perangkat diuji coni tim yang ada di bumi, di Johnson Space Center di Houston.
Kekurangan satu komputer sejak Sabtu (20/5) lalu tidak mengurangi operasi stasiun atau berisiko bagi kru, tapi, manager di National Aeuronautics and Space Administration ingin memperbaikinya sesegera mungkin, kata Navias.
Sementara Whitson mengganti komputer yang rusak, teknisi penerbangan Jack Fischer memasang antena komunikasi nirkabel di luar laboratorium Destiny AS, salah satu modul riset di stasiun bernilai 100 milyar dolar, proyek 15 negara.
Perjalanan darurat itu memindahkan posisi Whitson, veteran 20 perjalanan,ke angka tiga sebagai pejalan luar angkasa berpengalaman di dunia, di belakang kosmonot Rusia Anatoly Solovyev dan astronot NASA Mike Lopez-Alegria.
Komputer yang rudak itu dipasang pada 30 Maret oleh Whitson dan Shane Kimbrough yang saat itu menjadi teknisi penerbangan.
Juru bicara NASA, Dan Huot, melalui surat elektronik mengatakan kerusakan belum diketahui.
(Baca juga: NASA rencanakan perjalanan darurat di angkasa)
Pewarta : Natisha Andarningtyas
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Ini cerita SMAN 11 Semarang bisa sabet gelar juara Regional AXIS Nation Cup 2024
18 October 2024 12:37 WIB
Pekan kunjungan perpustakaan Kota Magelang berhasil tarik minat pegiat literasi
14 September 2024 15:26 WIB
Bank Jateng berhasil pertahankan peringkat dari Pefindo di tengah persaingan perbankan
17 August 2024 11:55 WIB