JPU Serahkan 44 Dokumen ke Pengacara Siti Aisyah dan Doan
Jumat, 16 Juni 2017 11:21 WIB
Tim Kuasa Hukum Siti Aisyah dari Gooi Soon Seng. (ANTARA News/Maria Rosari)
Kuala Lumpur, ANTARA JATENG - Jaksa Penuntut Umum (JPU), Muhammad
Iskandar Bin Ahmad, menyerahkan 44 dokumen kepada pengacara Siti Aisyah,
Gooi Soon Seng dan pengacara Doan Thi Huong, Hisyam Teh Poh Teik dalam
sidang Mahkamah Tinggi Malaya di Shah Alam yang berlangsung di Penjara
Wanita Kajang, Jumat.
Iskandar meminta waktu satu bulan untuk menyerahkan bukti CCTV pembunuhan kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Nam, yang diduga melibatkan Siti Aisyah (25) dari Indonesia dan Doan Thi Huong (28) dari Vietnam pada 13 Februari 2017 pukul 09.00 pagi di areal Keberangkatan Bandara KLIA 2, Daerah Sepang, Selangor Darul Ehsan.
Saat sidang di Mahkamah Syesyen Sepang, Selangor, Selasa (30/5) lalu pengacara Siti Aisyah, Gooi Soon Seng, meminta kepada JPU menyerahkan sejumlah dokumen dan CCTV yang terekam saat kejadian di Bandara KLIA 2, Daerah Sepang, Selangor Darul Ehsan.
Sidang yang berlangsung mulai pukul 09.15 hingga 09.40 waktu setempat dipimpin oleh Hakim Datuk Azmi. Pengacara Siti Aisyah diwakilkan kepada tiga orang yakni Gooi Soon Seng, Azura dan Silvi sedangkan dari KBRI Kuala Lumpur diwakili dari Kepala Perlindungan WNI, Yusron B Ambary.
Sebanyak 44 dokumen yang diserahkan diantaranya laporan polisi KLIA Sepang, laporan polisi Hulu Kelang, rekaman percakapan Siti Aisyah, rekaman percakapan Doan Thi Huong, 134 foto bedah kasus, 104 forensik, lima foto tempat kejadian dan bukti resmi dari Jawatan Kimia.
Sidang selanjutnya berlangsung di Pengadilan Tinggi Shah Alam pada 28 Juli 2017.
Menurut penerjemah Siti Aisyah, Saiful Aiman Kumalasa, pada kesempatan tersebut Ketua Panitera Mahkamah Tinggi Shah Alam, Mohammad Nasrudin Mohamed menanyakan kedua terdakwa tentang pelayanan dan makan minum selama di penjara.
"Siti Aisyah menjawab bagus. Yang Vietnam juga menjawab demikian," ujar Saiful.
Siti Aisyah dan Doan Thi Huong bersama empat orang lagi yang masih bebas pada 13 Februari 2017 didakwa telah membunuh saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim jong Un, bernama Kim jong-Nam pada pukul 09.00 pagi di areal Keberangkatan Bandara KLIA 2, Daerah Sepang, Selangor Darul Ehsan.
Karena perbuatan tersebut Siti Aisyah dihukum di bawah Seksyen 302 Kanun Keseksaan atau pembunuhan berencana bersama Seksyen 34 kanun yang sama, dengan ancaman hukuman mati.
Dakwaan dan hukuman yang sama juga diberikan kepada warga Vietnam, Doan Thi Huong (28).
Iskandar meminta waktu satu bulan untuk menyerahkan bukti CCTV pembunuhan kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Nam, yang diduga melibatkan Siti Aisyah (25) dari Indonesia dan Doan Thi Huong (28) dari Vietnam pada 13 Februari 2017 pukul 09.00 pagi di areal Keberangkatan Bandara KLIA 2, Daerah Sepang, Selangor Darul Ehsan.
Saat sidang di Mahkamah Syesyen Sepang, Selangor, Selasa (30/5) lalu pengacara Siti Aisyah, Gooi Soon Seng, meminta kepada JPU menyerahkan sejumlah dokumen dan CCTV yang terekam saat kejadian di Bandara KLIA 2, Daerah Sepang, Selangor Darul Ehsan.
Sidang yang berlangsung mulai pukul 09.15 hingga 09.40 waktu setempat dipimpin oleh Hakim Datuk Azmi. Pengacara Siti Aisyah diwakilkan kepada tiga orang yakni Gooi Soon Seng, Azura dan Silvi sedangkan dari KBRI Kuala Lumpur diwakili dari Kepala Perlindungan WNI, Yusron B Ambary.
Sebanyak 44 dokumen yang diserahkan diantaranya laporan polisi KLIA Sepang, laporan polisi Hulu Kelang, rekaman percakapan Siti Aisyah, rekaman percakapan Doan Thi Huong, 134 foto bedah kasus, 104 forensik, lima foto tempat kejadian dan bukti resmi dari Jawatan Kimia.
Sidang selanjutnya berlangsung di Pengadilan Tinggi Shah Alam pada 28 Juli 2017.
Menurut penerjemah Siti Aisyah, Saiful Aiman Kumalasa, pada kesempatan tersebut Ketua Panitera Mahkamah Tinggi Shah Alam, Mohammad Nasrudin Mohamed menanyakan kedua terdakwa tentang pelayanan dan makan minum selama di penjara.
"Siti Aisyah menjawab bagus. Yang Vietnam juga menjawab demikian," ujar Saiful.
Siti Aisyah dan Doan Thi Huong bersama empat orang lagi yang masih bebas pada 13 Februari 2017 didakwa telah membunuh saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim jong Un, bernama Kim jong-Nam pada pukul 09.00 pagi di areal Keberangkatan Bandara KLIA 2, Daerah Sepang, Selangor Darul Ehsan.
Karena perbuatan tersebut Siti Aisyah dihukum di bawah Seksyen 302 Kanun Keseksaan atau pembunuhan berencana bersama Seksyen 34 kanun yang sama, dengan ancaman hukuman mati.
Dakwaan dan hukuman yang sama juga diberikan kepada warga Vietnam, Doan Thi Huong (28).
Pewarta : Agus Setiawan
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BPJAMSOTEK serahkan santunan kematian perangkat RT/RW di Kecamatan Ngaliyan
14 October 2024 9:53 WIB
Garuda Indonesia bersama Kemenag Jateng serahkan santunan kematian Rp125 juta
02 October 2024 8:45 WIB