Kampung Pelangi Belum Mampu Dongkrak Penjualan Bunga Kalisari
Selasa, 4 Juli 2017 16:55 WIB
Pembeli memilih bunga di Pasar Bunga Kalisari Kota Semarang, Senin (12/6/2017). (Foto: ANTARAJATENG.COM/Aris Wasita W)
Semarang, ANTARA JATENG - Sejumlah pedagang bunga mengaku keberadaan Kampung Pelangi belum mampu meningkatkan penjualan bunga di Pasar Kembang Kalisari Semarang.
"Dalam sehari, mungkin hanya sekitar satu dari 20 pengunjung Kampung Pelangi yang mampir di toko saya," kata salah satu pedagang bunga di kawasan Kalisari Semarang, Iik, di Semarang, Selasa.
Ia mengatakan pengunjung Kampung Pelangi memang semakin hari semakin ramai, namun mereka hanya sekadar jalan-jalan dan foto, jarang sekali yang mampir untuk membeli bunga.
Apalagi selama bulan puasa kemarin, kata Iik, Kampung Pelangi merupakan salah satu pilihan utama untuk menghabiskan waktu menjelang berbuka, namun penjualan bunganya masih sama.
Biasanya yang beli adalah mereka yang datang dengan pasangannya saja, membeli bunga bukanlah hal menarik untuk pengunjung lainnya, tambahnya.
"Seharusnya dengan adanya Kampung Pelangi penjualan pedagang bunga ikut terdongkrak, karena kami juga bagian dari tempat wisata ini," katanya.
Hal senada disampaikan oleh pedagang bunga lainnya, Budi mengaku adanya Kampung Pelangi masih belum mampu meningkatkan penjualan bunga secara signifikan.
"Saat momen libur Lebaran kemarin pengunjung Kampung Pelangi banyak sekali, setiap gang dipenuhi oleh para pengunjung, tapi masih belum banyak yang bersedia mampir ke pedagang bunga," katanya.
Ia mengharapkan bantuan pemerintah untuk membantu mempromosikan pedagang bunga sebagai bagian dari Kampung Pelangi.
"Sehingga setiap pengunjung dari Kampung Pelangi akan mempertimbangkan untuk membeli bunga kami, tidak hanya akan datang dan lewat saja," katanya.
"Dalam sehari, mungkin hanya sekitar satu dari 20 pengunjung Kampung Pelangi yang mampir di toko saya," kata salah satu pedagang bunga di kawasan Kalisari Semarang, Iik, di Semarang, Selasa.
Ia mengatakan pengunjung Kampung Pelangi memang semakin hari semakin ramai, namun mereka hanya sekadar jalan-jalan dan foto, jarang sekali yang mampir untuk membeli bunga.
Apalagi selama bulan puasa kemarin, kata Iik, Kampung Pelangi merupakan salah satu pilihan utama untuk menghabiskan waktu menjelang berbuka, namun penjualan bunganya masih sama.
Biasanya yang beli adalah mereka yang datang dengan pasangannya saja, membeli bunga bukanlah hal menarik untuk pengunjung lainnya, tambahnya.
"Seharusnya dengan adanya Kampung Pelangi penjualan pedagang bunga ikut terdongkrak, karena kami juga bagian dari tempat wisata ini," katanya.
Hal senada disampaikan oleh pedagang bunga lainnya, Budi mengaku adanya Kampung Pelangi masih belum mampu meningkatkan penjualan bunga secara signifikan.
"Saat momen libur Lebaran kemarin pengunjung Kampung Pelangi banyak sekali, setiap gang dipenuhi oleh para pengunjung, tapi masih belum banyak yang bersedia mampir ke pedagang bunga," katanya.
Ia mengharapkan bantuan pemerintah untuk membantu mempromosikan pedagang bunga sebagai bagian dari Kampung Pelangi.
"Sehingga setiap pengunjung dari Kampung Pelangi akan mempertimbangkan untuk membeli bunga kami, tidak hanya akan datang dan lewat saja," katanya.
Pewarta : Achmad Habibie & Aris Wasita
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Rano Karno dan Maudy kembali bersatu, kali ini dalam "Pelangi Tanpa Warna"
20 January 2022 16:10 WIB, 2022
Itang Yunasz dan Dian Pelangi tampilkan koleksinya di New York Fashion Week
22 February 2019 11:17 WIB, 2019
TB Pelangi: Ada 26.000 anak bisa menikmati 200.000 buku cerita berkualitas
20 September 2018 8:45 WIB, 2018
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB