Warga Dilarang Dekati Lokasi Heli Jatuh
Selasa, 4 Juli 2017 19:12 WIB
Tim gabungan Basarnas, TNI AL, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi di lokasi jatuhnya helikopter Basarnas Jateng di kawasan perbukitan Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. (Foto:
Temanggung, ANTARA JATENG - Warga yang tidak berkepentingan dilarang mendekat ke lokasi jatuhnya helikopter SAR AS-365 N3+ Dauphin HR-3602 milik Basarnas Jawa Tengah di kawasan perbukitan, Desa Canggal, Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jateng.
Warga dilarang mendekat ke lokasi jatuhnya pesawat agar tidak merusak tempat atau sebaran serpihan yang digunakan untuk penyelidikan, kata Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Brigjen TNI Mar. Ivan Ahmad Riski Titus di Temanggung, Selasa.
Berdasarkan pantauan, jalan menuju lokasi jatuhnya helikopter tersebut dijaga sejumlah aparat agar warga tidak naik ke lokasi.
"Sebaran serpihan tersebut akan berguna untuk mengetahui bagaimana dampaknya dan arahnya hingga terjadi kecelakaan tersebut," katanya.
Perlu diketahui, katanya lagi, pesawat tersebut baru terbang sekitar 17 menit sehingga masih menyisakan banyak bahan bakar di lokasi tersebut.
"Kita tidak tahu di mana avturnya. Akan tetapi, baunya masih menyengat dan di sana masih ada sumber dari akumulator," katanya.
Menurut dia, kemarin saat kejadian kondisinya dingin. Namun, sekarang sudah panas dan dikhawatirkan akan membahayakan orang di sekitarnya.
Ia menuturkan bahwa tim gabungan belum bisa mengevakuasi bangkai pesawat pada hari Selasa karena harus menyelesaikan investigasi.
Menyinggung metode dalam evakuasi pesawat, dia mengatakan bahwa hal itu menunggu hasil rapat dari tim investigasi yang terdiri atas Basarnas, TNI AL, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Warga dilarang mendekat ke lokasi jatuhnya pesawat agar tidak merusak tempat atau sebaran serpihan yang digunakan untuk penyelidikan, kata Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Brigjen TNI Mar. Ivan Ahmad Riski Titus di Temanggung, Selasa.
Berdasarkan pantauan, jalan menuju lokasi jatuhnya helikopter tersebut dijaga sejumlah aparat agar warga tidak naik ke lokasi.
"Sebaran serpihan tersebut akan berguna untuk mengetahui bagaimana dampaknya dan arahnya hingga terjadi kecelakaan tersebut," katanya.
Perlu diketahui, katanya lagi, pesawat tersebut baru terbang sekitar 17 menit sehingga masih menyisakan banyak bahan bakar di lokasi tersebut.
"Kita tidak tahu di mana avturnya. Akan tetapi, baunya masih menyengat dan di sana masih ada sumber dari akumulator," katanya.
Menurut dia, kemarin saat kejadian kondisinya dingin. Namun, sekarang sudah panas dan dikhawatirkan akan membahayakan orang di sekitarnya.
Ia menuturkan bahwa tim gabungan belum bisa mengevakuasi bangkai pesawat pada hari Selasa karena harus menyelesaikan investigasi.
Menyinggung metode dalam evakuasi pesawat, dia mengatakan bahwa hal itu menunggu hasil rapat dari tim investigasi yang terdiri atas Basarnas, TNI AL, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Pewarta : Heru Suyitno
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Warga dilarang masuk dalam radius 2,5 kilometer dari kawah Gunung Karangetang
21 June 2023 11:34 WIB, 2023
Dilarang datangkan penonton, Nusantara United kaji peluang tinggalkan Stadion Moch Soebroto
04 September 2022 21:08 WIB, 2022
Cegah PMK, peternak di Jepara dilarang datangkan ternak dari daerah wabah
14 May 2022 12:13 WIB, 2022