Irjen Kemdikbud:Sekolah harus Serius Lakukan Pengawasan Anak Didik
Senin, 17 Juli 2017 12:03 WIB
Jakarta, ANTARA JATENG - Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan
Daryanto mengatakan pihaknya mengusut kasus penjambakan siswa oleh siswa
lainnya di salah satu sekolah menengah pertama di Tanah Abang, Jakarta.
"Saya minta diselidiki. Soal sanksi ini harus dicek dulu. Kalau pengawasan kurang harus diperingatkan," kata Daryanto saat dihubungi dari Jakarta, Senin.
Dia mengatakan pendalaman kasus harus dilakukan secara seksama sehingga persoalan tersebut dapat ditangani dengan baik.
Sebelumnya, tersebar video kekerasan di media sosial berisi penjambakan yang dilakukan satu siswa dan satu siswi terhadap siswi lainnya. Dalam video tersebut nampak korban dijambak secara bergantian dan sempat diseret beberapa saat.
Setelah mendapati kekerasan, korban dipaksa untuk mencium tangan dan kaki pelaku. Kejadian itu disaksikan oleh teman-teman yang menonton aksi kekerasan itu sembari memotret dan memvideokan peristiwa tersebut.
Menurut Daryanto, sekolah memang harus serius melakukan pengawasan terhadap anak didiknya. Jika nanti ditemukan pelanggaran dan kelalaian dalam kasus di salah satu SMP di Tanah Abang itu maka sanksi siap dijatuhkan.
Terkait tersebarnya video kekerasan penjambakan, dia mengatakan sebaiknya video itudan yang serupa jika ada tidak disaksikan oleh anak-anak.
Dia beranggapan anak yang melihat video perundungan tersebut dapat meniru adegan tersebut. Orang dewasa, termasuk orang tua, sebaiknya menjauhkan anak kecil di sekitarnya dari paparan video kekerasan.
"Faktornya banyak seperti ada pengaruh media sosial. Video yang diunggah bisa ditiru. Anak kalau emosi itu bisa meniru video-video yang ada," kata dia.
"Saya minta diselidiki. Soal sanksi ini harus dicek dulu. Kalau pengawasan kurang harus diperingatkan," kata Daryanto saat dihubungi dari Jakarta, Senin.
Dia mengatakan pendalaman kasus harus dilakukan secara seksama sehingga persoalan tersebut dapat ditangani dengan baik.
Sebelumnya, tersebar video kekerasan di media sosial berisi penjambakan yang dilakukan satu siswa dan satu siswi terhadap siswi lainnya. Dalam video tersebut nampak korban dijambak secara bergantian dan sempat diseret beberapa saat.
Setelah mendapati kekerasan, korban dipaksa untuk mencium tangan dan kaki pelaku. Kejadian itu disaksikan oleh teman-teman yang menonton aksi kekerasan itu sembari memotret dan memvideokan peristiwa tersebut.
Menurut Daryanto, sekolah memang harus serius melakukan pengawasan terhadap anak didiknya. Jika nanti ditemukan pelanggaran dan kelalaian dalam kasus di salah satu SMP di Tanah Abang itu maka sanksi siap dijatuhkan.
Terkait tersebarnya video kekerasan penjambakan, dia mengatakan sebaiknya video itudan yang serupa jika ada tidak disaksikan oleh anak-anak.
Dia beranggapan anak yang melihat video perundungan tersebut dapat meniru adegan tersebut. Orang dewasa, termasuk orang tua, sebaiknya menjauhkan anak kecil di sekitarnya dari paparan video kekerasan.
"Faktornya banyak seperti ada pengaruh media sosial. Video yang diunggah bisa ditiru. Anak kalau emosi itu bisa meniru video-video yang ada," kata dia.
Pewarta : Anom Prihantoro
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Majukan ekosistem musik, Kemenparekraf-Kemendikbud Ristek dukung IWJM 2023
21 November 2023 12:59 WIB
Kemendikbud apresiasi mitra pembangunan tingkatkan pendidikan Batang
11 September 2023 20:18 WIB, 2023