Johan Budi: Heru Budihartono Memang Kandidat Kasetpres
Selasa, 18 Juli 2017 16:37 WIB
Staf Khusus Presiden RI Bidang Komunikasi dan Juru Bicara Presiden RI, Johan Budi. (ANTARA/Yudhi Mahatma/P003)
Jakarta, ANTARA JATENG - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan
Budi SP mengaku Heru Budihartono memang merupakan salah satu kandidat
untuk menempati posisi eselon I di Kemensetneg sebagai Kepala
Sekretariat Presiden (Kasetpres).
"Saya bisa memastikan bahwa Pak Heru merupakan salah satu kandidat dalam seleksi Kasetpres," kata Johan Budi ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Johan mengatakan dirinya tidak ikut dalam rapat Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin oleh Presiden Jokowi pada Senin (17/7).
Ia menjelaskan seleksi terhadap kandidat Kasetpres dilakukan secara bertahap dan melalui proses yang panjang yang kemudian mengerucut ke beberapa calon.
"Calon itulah yang dibahas dalam rapat TPA yang dipimpin Presiden dan dihadiri sejumlah menteri dan Pak Heru merupakan salah satu kandidat," tegasnya.
Johan mengaku belum mendapat informasi lengkap mengenai hasil rapat TPA itu. "Kemarin memang ada Rapat TPA untuk pejabat eselon I. Untuk pejabat eselon I memang ada seleksi untuk posisi Kasetpres," katanya.
Ia menjelaskan untuk mengisi pejabat eselon I biasanya ada panitia seleksi biasanya dari kementerian yang bersangkutan dan Kemenpan-RB.
"Kemudian ada macam-macam tes yang harus dilalui. Dari seleksi itu dipilih 3-4 nama dari urutan terbaik. Kemudian di rapat TPA diputuskan satu dari empat itu," katanya.
Ia menyebutkan Senin kemarin memang banyak sekali seleksi untuk pejabat eselon I, salah satunya untuk Kasetpres yang kemarin ditinggalkan Dharmansyah Djumala karena menjadi duta besar.
"Nama Heru Budihartono memang yang masuk kandidat nominasi calon Kasetpres yang dibahas dalam rapat TPA kemarin," tegas Johan Budi.
Sebelumnya diberitakan Rapat TPA yang dipimpin Presiden Jokowi pada Senin (17/7) memutuskan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset DKI Jakarta Heru Budihartono menjadi Kasetpres menggantikan Dharmansyah Djumala yang telah menjadi Dubes RI untuk Austria di Vienna.
"Saya bisa memastikan bahwa Pak Heru merupakan salah satu kandidat dalam seleksi Kasetpres," kata Johan Budi ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Johan mengatakan dirinya tidak ikut dalam rapat Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin oleh Presiden Jokowi pada Senin (17/7).
Ia menjelaskan seleksi terhadap kandidat Kasetpres dilakukan secara bertahap dan melalui proses yang panjang yang kemudian mengerucut ke beberapa calon.
"Calon itulah yang dibahas dalam rapat TPA yang dipimpin Presiden dan dihadiri sejumlah menteri dan Pak Heru merupakan salah satu kandidat," tegasnya.
Johan mengaku belum mendapat informasi lengkap mengenai hasil rapat TPA itu. "Kemarin memang ada Rapat TPA untuk pejabat eselon I. Untuk pejabat eselon I memang ada seleksi untuk posisi Kasetpres," katanya.
Ia menjelaskan untuk mengisi pejabat eselon I biasanya ada panitia seleksi biasanya dari kementerian yang bersangkutan dan Kemenpan-RB.
"Kemudian ada macam-macam tes yang harus dilalui. Dari seleksi itu dipilih 3-4 nama dari urutan terbaik. Kemudian di rapat TPA diputuskan satu dari empat itu," katanya.
Ia menyebutkan Senin kemarin memang banyak sekali seleksi untuk pejabat eselon I, salah satunya untuk Kasetpres yang kemarin ditinggalkan Dharmansyah Djumala karena menjadi duta besar.
"Nama Heru Budihartono memang yang masuk kandidat nominasi calon Kasetpres yang dibahas dalam rapat TPA kemarin," tegas Johan Budi.
Sebelumnya diberitakan Rapat TPA yang dipimpin Presiden Jokowi pada Senin (17/7) memutuskan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset DKI Jakarta Heru Budihartono menjadi Kasetpres menggantikan Dharmansyah Djumala yang telah menjadi Dubes RI untuk Austria di Vienna.
Pewarta : Agus Salim
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Tim dosen Unsoed dampingi petani stroberi bikin pupuk-pestisida ramah lingkungan
12 October 2024 15:38 WIB
Cegah Mpox, Indonesia kembali terapkan sistem deteksi dini bagi pendatang dari luar negeri
27 August 2024 12:38 WIB