Menkominfo:Konten Negatif tidak bisa hanya Melalui Pemblokiran
Kamis, 27 Juli 2017 14:49 WIB
Menkominfo Rudiantara. (ANTARA/Audy Alwi)
Jakarta, ANTARA JATENG - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara
bersafari menemui para pemuka agama guna membahas penanganan konten
negatif di media sosial.
"Konten negatif tidak bisa hanya melalui pemblokiran, di hilir itu seperti menyembuhkan orang sakit disuntik dikasih obat dan sebagainya, kita harus ke hulu bagaimana membuat orang sehat, nah ini salah satu upayanya adalah melalui pendekatan tokoh-tokoh agama," katanya di Jakarta, Kamis.
Ia menyakini pendekatan kemasyarakatan dapat lebih efektif utamanya dari para pemuka agama mengingat masyarakat Indonesia agamis.
"Saya yakin dari sisi agama tidak ada yang menganjurkan untuk katakanlah melemparkan konten-konten negatif di media sosial, pasti itu, saya yakin sebagai masayrakat yang beragama akan mendengar apa kata kyai, ustadz, pendeta, biksu, pandito," katanya.
Ia mengatakan, setelah sebelumnya melakukan safari ke tokoh-tokoh umat Islam dalam penanganan konten negatif dan direspon positif dengan diterbitkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam bermedia sosial, kini upaya pendekatan ke pemuka-pemuka agama lainnya juga dilaksanakan, baik Katolik, Kristen, Hindu dan Buddha.
"Saya juga sudah berbicara dengan Uskup Jakarta yang nanti akan mengadakan pertemuan uskup-uskup di Jakarta, kemudian saya juga hari ini mau ke Ketua Parisada Hindu, juga nanti dengan PGI, dan lainnya," katanya.
Dengan demikian, ia berharap bahwa penanganan konten negatif di internet nantinya dapat dilakukan lebih efektif.
(Baca: Kemkominfo tunggu Telegram sampai bulan depan)
"Konten negatif tidak bisa hanya melalui pemblokiran, di hilir itu seperti menyembuhkan orang sakit disuntik dikasih obat dan sebagainya, kita harus ke hulu bagaimana membuat orang sehat, nah ini salah satu upayanya adalah melalui pendekatan tokoh-tokoh agama," katanya di Jakarta, Kamis.
Ia menyakini pendekatan kemasyarakatan dapat lebih efektif utamanya dari para pemuka agama mengingat masyarakat Indonesia agamis.
"Saya yakin dari sisi agama tidak ada yang menganjurkan untuk katakanlah melemparkan konten-konten negatif di media sosial, pasti itu, saya yakin sebagai masayrakat yang beragama akan mendengar apa kata kyai, ustadz, pendeta, biksu, pandito," katanya.
Ia mengatakan, setelah sebelumnya melakukan safari ke tokoh-tokoh umat Islam dalam penanganan konten negatif dan direspon positif dengan diterbitkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam bermedia sosial, kini upaya pendekatan ke pemuka-pemuka agama lainnya juga dilaksanakan, baik Katolik, Kristen, Hindu dan Buddha.
"Saya juga sudah berbicara dengan Uskup Jakarta yang nanti akan mengadakan pertemuan uskup-uskup di Jakarta, kemudian saya juga hari ini mau ke Ketua Parisada Hindu, juga nanti dengan PGI, dan lainnya," katanya.
Dengan demikian, ia berharap bahwa penanganan konten negatif di internet nantinya dapat dilakukan lebih efektif.
(Baca: Kemkominfo tunggu Telegram sampai bulan depan)
Pewarta : Muhammad Arief Iskandar
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pemkot Pekalongan berikan pembekalan pelatihan konten kreator untuk Gen Z
13 September 2024 20:59 WIB