Terapi Air Putih Turunkan Kadar Asam Urat
Minggu, 6 Agustus 2017 6:56 WIB
Minum Air Putih (usu.edu)
Bandarlampung, ANTARA JATENG - Mahasiswa Program Studi Keperawatan
Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes) Umitra Lampung meneliti pengaruh
terapi air putih terhadap penurunan kadar asam urat pada warga lanjut
usia di Desa Suka Sari, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Lampung Utara.
Encep Irawan, mahasiswa Keperawatan STIKes Umitra itu, mengatakan di Bandarlampung, Minggu, sasaran penelitian ini ditujukan kepada masyarakat khususnya lansia agar lebih menjaga pola makan dan menjadikan terapi air putih sebagai terapi alternatif untuk penurunan nilai kadar asam urat.
Dia melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui pengaruh terapi air putih terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di Desa Suka Sari, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Lampung Utara.
Menurut data, prevalensi asam urat di Amerika Serikat meningkat dua kali lipat dalam populasi lebih dari 75 tahun yaitu 21 per 1.000 menjadi 14 per 1.000 sedangkan di Indonesia berdasarkan Pusat Data Statistik Indonesia, asam urat merupakan salah satu penyakit terbanyak yang diderita warga lanjut usia. Pada tahun 2012, sebanyak 7.528.027 lansia menderita asam urat.
Data kesehatan penduduk Lampung tahun 2014 diketahui bahwa kasus asam urat yaitu sebanyak 23.352.
Di Desa Suka Sari ditemukan dari 15 warga lanjut usia, terdapat 12 orang (80 persen) yang mengalami gejala asam urat, dan 3 lansia mengatakan tidak mengalami tanda-tanda asam urat (20 persen).
Encep menguraikan metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga lansia di Desa Suka Sari sebanyak 200 orang dengan jumlah sempel eksperimen 20 lansia menggunakan rumus 10 persen.
Menurut dia, penelitian ini menggunakan Uji T dependen (T-Test) untuk mengetahui Mean atau rata-rata kelompok sebelum dan sesudah diberikan intervensi.
Penelitian Encep yang juga kelahiran Desa Suka Sari menemukan hasil uji paired sample T-Tess menunjukan adanya penurunan Mean sebelum dan sesudah diberikan terapi. Mean sebelum diberikan terapi 7.96 mg/dl dan mean sesudah diberikan terapi 6.46 mg/dl dengan Pvalue 0.000 (<0.05) yang berarti terdapat pengaruh terapi air putih terhadap penurunan kadar asam urat.
Sasaran penelitian ini ditujukan kepada masyarakat khususnya lansia agar lebih menjaga pola makan dan menjadikan terapi air putih sebagai terapi alternatif untuk penurunan nilai kadar asam urat.
"Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi petugas kesehatan di puskesmas wilayah kerja Tanjung Raja untuk lebih meningkatkan upaya preventif dan promotif dalam menurunkan kadar asam urat pada lansia dengan terapi air putih," kata mahasiswa aktivis Himakes dan Pers Mahasiswa Umitra yang merupakan alumni SMAN 1 Terbanggi Besar, Lampung Tengah itu pula.
Encep Irawan, mahasiswa Keperawatan STIKes Umitra itu, mengatakan di Bandarlampung, Minggu, sasaran penelitian ini ditujukan kepada masyarakat khususnya lansia agar lebih menjaga pola makan dan menjadikan terapi air putih sebagai terapi alternatif untuk penurunan nilai kadar asam urat.
Dia melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui pengaruh terapi air putih terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di Desa Suka Sari, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Lampung Utara.
Menurut data, prevalensi asam urat di Amerika Serikat meningkat dua kali lipat dalam populasi lebih dari 75 tahun yaitu 21 per 1.000 menjadi 14 per 1.000 sedangkan di Indonesia berdasarkan Pusat Data Statistik Indonesia, asam urat merupakan salah satu penyakit terbanyak yang diderita warga lanjut usia. Pada tahun 2012, sebanyak 7.528.027 lansia menderita asam urat.
Data kesehatan penduduk Lampung tahun 2014 diketahui bahwa kasus asam urat yaitu sebanyak 23.352.
Di Desa Suka Sari ditemukan dari 15 warga lanjut usia, terdapat 12 orang (80 persen) yang mengalami gejala asam urat, dan 3 lansia mengatakan tidak mengalami tanda-tanda asam urat (20 persen).
Encep menguraikan metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga lansia di Desa Suka Sari sebanyak 200 orang dengan jumlah sempel eksperimen 20 lansia menggunakan rumus 10 persen.
Menurut dia, penelitian ini menggunakan Uji T dependen (T-Test) untuk mengetahui Mean atau rata-rata kelompok sebelum dan sesudah diberikan intervensi.
Penelitian Encep yang juga kelahiran Desa Suka Sari menemukan hasil uji paired sample T-Tess menunjukan adanya penurunan Mean sebelum dan sesudah diberikan terapi. Mean sebelum diberikan terapi 7.96 mg/dl dan mean sesudah diberikan terapi 6.46 mg/dl dengan Pvalue 0.000 (<0.05) yang berarti terdapat pengaruh terapi air putih terhadap penurunan kadar asam urat.
Sasaran penelitian ini ditujukan kepada masyarakat khususnya lansia agar lebih menjaga pola makan dan menjadikan terapi air putih sebagai terapi alternatif untuk penurunan nilai kadar asam urat.
"Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi petugas kesehatan di puskesmas wilayah kerja Tanjung Raja untuk lebih meningkatkan upaya preventif dan promotif dalam menurunkan kadar asam urat pada lansia dengan terapi air putih," kata mahasiswa aktivis Himakes dan Pers Mahasiswa Umitra yang merupakan alumni SMAN 1 Terbanggi Besar, Lampung Tengah itu pula.
Pewarta : Budisantoso Budiman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BPBD Temanggung hentikan penyaluran bantuan air bersih karena musim hujan
04 November 2024 20:06 WIB