Produk Inovatif Karya Warga Kabupaten Pekalongan Siap Dipatenkan
Senin, 18 September 2017 16:03 WIB
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat Pameran Inovatif dan Kreatif di Kota Pekalingan. (Foto: ANTARAJATENG.COM/Kutnadi)
Pekalongan, ANTARA JATENG - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, siap mematenkan sejumlah produk inovatif dan kreatif karya asli warga di daerah tersebut.
Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa sejumlah temuan karya inovatif dan kreatif warga itu, antara lain tabung seterika uap, kompor hemat energi, alat penyulingan limbah plastik menjadi bahan bakar, dan alat pencetak briket kulit nanas dan durian.
"Karya inovatif dan kreatif itu akan segera kami patenkan sebagai upaya mengantisipasi sesuatu hal yang nantinya dapat merugikan bagi pelaku yang membuat produk itu," katanya.
Ia mengatakan produk tabung setrika uap yang dibuat simpel, sederhana, dan harga yang yang relatif ekonomis itu diperkirakan akan diminati oleh konsumen di pasaran.
"Jika produk pabrikan, tabung setrika uap pada umumnya dijual sekitar Rp14 juta. Akan tetapi produk inovatif warga ini hanya dijual Rp2,5 juta," katanya.
Menurut dia, setrika uap karya warga Kecamatan Tirto itu kini sudah ada yang dijual di sejumlah daerah seperti Jakarta dan Surabaya sehingga produk karya inovatif berpotensi di pasarankan ke sejumlah kota lainnya.
Hanya saja, kata dia, produk tabung setrika uap itu belum mendapatkan hak ciptanya atau dipatenkan.
"Oleh karena, kami akan membantu menguruskan hak ciptanya atau dipatenkan. Penemuan karya inovatif dan kreatif itu harus perlu mendapatkan perlindungan," katanya.
Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa sejumlah temuan karya inovatif dan kreatif warga itu, antara lain tabung seterika uap, kompor hemat energi, alat penyulingan limbah plastik menjadi bahan bakar, dan alat pencetak briket kulit nanas dan durian.
"Karya inovatif dan kreatif itu akan segera kami patenkan sebagai upaya mengantisipasi sesuatu hal yang nantinya dapat merugikan bagi pelaku yang membuat produk itu," katanya.
Ia mengatakan produk tabung setrika uap yang dibuat simpel, sederhana, dan harga yang yang relatif ekonomis itu diperkirakan akan diminati oleh konsumen di pasaran.
"Jika produk pabrikan, tabung setrika uap pada umumnya dijual sekitar Rp14 juta. Akan tetapi produk inovatif warga ini hanya dijual Rp2,5 juta," katanya.
Menurut dia, setrika uap karya warga Kecamatan Tirto itu kini sudah ada yang dijual di sejumlah daerah seperti Jakarta dan Surabaya sehingga produk karya inovatif berpotensi di pasarankan ke sejumlah kota lainnya.
Hanya saja, kata dia, produk tabung setrika uap itu belum mendapatkan hak ciptanya atau dipatenkan.
"Oleh karena, kami akan membantu menguruskan hak ciptanya atau dipatenkan. Penemuan karya inovatif dan kreatif itu harus perlu mendapatkan perlindungan," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Dukung agrowisata berkelanjutan, Tim Dosen Unsoed beri pelatihan produk olahan stroberi
31 October 2024 15:26 WIB