Semarang, ANTARA JATENG - Ribuan camat se-Jawa Tengah dan Indonesia Wilayah Timur dikumpulkan di Semarang untuk mengikuti rapat koordinasi nasional yang berlangsung di Hotel Crown Plaza Semarang, Kamis.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam kesempatan itu diminta menyampaikan paparan mengenai percepatan pembangunan di Kota Atlas dengan menempatkan jajaran camat sebagai ujung tombaknya.

"Peran lurah dan camat di masing-masing memang strategis. Mereka bisa bertemu langsung dengan masyarakat, melakukan koordinasi, dan tahu persis kelemahan dan kekuatan wilayahnya," katanya.

Namun, Hendi, sapaan akrab orang nomor satu di Kota Semarang itu sempat heran ketika pada periode 2012 banyak jajaran pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak mau ditempatkan di kecamatan.

"Setiap kali ada rotasi jabatan di kecamatan, mereka justru bertanya. `Pak, salah saya apa kenapa dipindah di kecamatan? Padahal, menurut saya posisi tersebut (camat, red.) justru strategis," katanya.

Itulah yang membuat politikus PDI Perjuangan itu merasa harus ada motivasi yang diberikan kepada jajaran camat di Kota Semarang mengenai penting dan strategisnya posisi mereka dalam pembangunan daerah.

"Begitu motivasi dan keyakinan tersebut sudah terbentuk, kemudian saya beri kepercayaan lebih kepada kawan-kawan camat untuk mengelola sendiri hasil usulan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang, red.) di wilayah masing-masing," katanya.

Dengan kepercayaan lebih yang diberikan kepada camat, Hendi mengakui hasil pembangunan di masing-masing wilayah ternyata lebih maksimal, seperti terwujudnya 113 Kampung Tematik di Kota Semarang.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membenarkan mengenai penting dan strategisnya peran camat sebagaimana diungkapkan Hendi dalam melakukan percepatan pembangunan di suatu daerah.

"Saya kemarin mengantar Bapak Presiden (Presiden RI Joko Widodo, red.) di Kota Semarang, berkeliling melihat Kota Semarang. Statemennya Pak Presiden, `Loh kok Semarang sangat indah, ya. Gitu, Pak Hendi`," katanya.

Politikus PDI Perjuangan itu juga menyebutkan keberadaan taman yang kin banyak dan kota yang masih bersih, termasuk Kampung Pelangi yang menjadi destinasi wisata baru di Semarang.

"Bahkan, beberapa teman dari ATR/BPN (Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN) kemarin agak telat mengikuti acara Presiden. Ternyata mereka piknik dulu di Kampung Pelangi," ungkap Ganjar.

Dari lingkungan yang kumuh, kata dia, modalnya cuma dicat warna-warni ternyata sudah bisa menjadi destinasi dan tempat "selfie" yang luar biasa.

"Istri saya saja kepengen di sana begitu (selfie, red.). Artinya apa? Membikin banyak orang bahagia itu ada banyak caranya dan sudah dilakukan. Pak Wali Kota, terima kasih," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo menegaskan peran camat harus didayagunakan secara maksimal, salah satunya melalui rakornas camat tersebut.

"Camat ini kan sebagai organisasi perangkat daerah yang dipimpin oleh wali kota maupun bupati. Namun, di satu sisi sebagai urusan pemerintah umum di wilayahnya, yang itu ada dalam Undang-Undang Nomor 23/2014," jelasnya.