Niken Mengajak Untuk Melawan Hoax Masyarakat Memproduksi Konten Informasi Positif
Minggu, 22 Oktober 2017 19:08 WIB
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti ( ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)
Jakarta, ANTARA JATENG - Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik
Kementerian Komunikasi dan Informatika (IKP) Rosarita Niken Widiastuti,
dalam keterangan pers, mengimbau masyarakat Padarincang, Kabupaten
Serang, untuk menggunakan media sosial secara bijak dan benar.
Dalam dialog interaktif melalui pertunjukan rakyat Wayang Golek di Serang, Sabtu malam lalu, Niken mengajak masyarakat memilih dan memilah informasi serta melakukan verifikasi terhadap informasi di medsos, mengingat banyak konten mengandung ujaran kebencian, hoax, fitnah, menghasut, provokasi yang berpotensi memecah belah dan mengadu domba.
Acara ini adalah bagian dari kegiatan literasi dan edukasi bermedsos oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo untuk mencerahkan masyarakat dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia.
Untuk melawan hoax, Niken mengajak masyarakat memproduksi konten informasi yang positif.
Dia juga mengimbau masyarakat berpedoman kepada Fatwa Medsosiah Majelis Ulama Indonesia. Masayarakat yang berinteraksi melalui medsos harus memperkokoh kerukunan baik internal umat beragama, antara umat beragama maupun antara umat beragama dengan pemeritah, kata Niken.
Menghadapi hoax, Niken meminta masyarakat tidak menyebarkan informasi bersifat memprovokasi dan mengadu domba. "Informasi yang tidak benar berpotensi merusak semangat kebhinekaan kita," kata Niken.
Sementara Anggota Komisi I DPR RI Yayat Y Biaro mengajak masyarakat bijak menggunakan media sosial dan mengedepankan semangat bergotong royong serta memelihara suasana yang rukun dalam kebidupan bermasyarakat.
Kemkominfo telah melakukan literasi media sosial bekerja sama dengan Komisi I DPRRI, MUI, KWI, PGI, Walubi, PHDI dan perguruan tinggi di berbagai kota di Indonesia.
Dalam dialog interaktif melalui pertunjukan rakyat Wayang Golek di Serang, Sabtu malam lalu, Niken mengajak masyarakat memilih dan memilah informasi serta melakukan verifikasi terhadap informasi di medsos, mengingat banyak konten mengandung ujaran kebencian, hoax, fitnah, menghasut, provokasi yang berpotensi memecah belah dan mengadu domba.
Acara ini adalah bagian dari kegiatan literasi dan edukasi bermedsos oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo untuk mencerahkan masyarakat dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia.
Untuk melawan hoax, Niken mengajak masyarakat memproduksi konten informasi yang positif.
Dia juga mengimbau masyarakat berpedoman kepada Fatwa Medsosiah Majelis Ulama Indonesia. Masayarakat yang berinteraksi melalui medsos harus memperkokoh kerukunan baik internal umat beragama, antara umat beragama maupun antara umat beragama dengan pemeritah, kata Niken.
Menghadapi hoax, Niken meminta masyarakat tidak menyebarkan informasi bersifat memprovokasi dan mengadu domba. "Informasi yang tidak benar berpotensi merusak semangat kebhinekaan kita," kata Niken.
Sementara Anggota Komisi I DPR RI Yayat Y Biaro mengajak masyarakat bijak menggunakan media sosial dan mengedepankan semangat bergotong royong serta memelihara suasana yang rukun dalam kebidupan bermasyarakat.
Kemkominfo telah melakukan literasi media sosial bekerja sama dengan Komisi I DPRRI, MUI, KWI, PGI, Walubi, PHDI dan perguruan tinggi di berbagai kota di Indonesia.
Pewarta : Muhammad Arief Iskandar
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pemkot Pekalongan mengajak jejaring matangkan strategi eliminasi TBC
28 November 2022 17:30 WIB, 2022