Pengamat: Peran Pemimpin Indonesia-Australia Penting dalam Menentukan Hubungan Bilateral
Jumat, 3 November 2017 15:35 WIB
Indonesia-Australia ( ANTARA)
Jakarta, ANTARA JATENG - Dinamika hubungan bilateral Indonesia dan
Australia sangat dipengaruhi oleh sosok pemimpin dari kedua negara, kata
Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia Evi Fitriani
dalam Seminar Diplomasi Publik Indonesia terhadap Australia di Jakarta, Jumat.
"Ada hubungan yang naik turun seperti roller coaster antara Indonesia dan Australia, dan hal itu sangat dipengaruhi oleh leaders (pemimpin). Siapa yang menjadi pemimpin menentukan arah hubungan kedua negara," ujar Evi Fitriani.
Dia menilai hubungan Indonesia dan Australia saat ini sangat baik karena pemimpin kedua negara, Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Malcolm Bligh Turnbull, pun menjalin hubungan yang baik.
"Perdana Menteri Turnbull dan Presiden Jokowi itu sangat dekat, chemistry nya itu nyambung. Sementara, ketika masa pemerintahan PM Tony Abbott, hubungan Indonesia dan Australia itu, bahkan menurut mantan Menlu Marty Natalegawa, termasuk yang paling lemah. Itu karena Tony Abbott dan Jokowi itu tidak terlalu nyambung," ucapnya.
Untuk itu, kata Evi, peran para pemimpin kedua negara sangat penting dalam menentukan hubungan bilateral Indonesia-Australia.
Selain itu, Evi berpendapat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia cenderung dianggap sebagai sebuah hubungan yang asimetris.
"Hubungan Indonesia dan Australia itu asimetris. Australia merasa kita terlalu cuek dengan dia. Sementara Australia apa pun tentang Indonesia dia urusin dan cari tahu. Bagi Indonesia, Australia itu seperti kerikil dalam sepatu, kalau belum tertusuk ya seperti tidak ada," ujarnya.
Evi pun menilai bahwa rasa saling percaya dan saling memahami masih harus ditingkatkan dalam hubungan Indonesia dan Australia, baik dalam hubungan antarpemerintah maupun antarmasyarakat kedua negara.
"Ada hubungan yang naik turun seperti roller coaster antara Indonesia dan Australia, dan hal itu sangat dipengaruhi oleh leaders (pemimpin). Siapa yang menjadi pemimpin menentukan arah hubungan kedua negara," ujar Evi Fitriani.
Dia menilai hubungan Indonesia dan Australia saat ini sangat baik karena pemimpin kedua negara, Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Malcolm Bligh Turnbull, pun menjalin hubungan yang baik.
"Perdana Menteri Turnbull dan Presiden Jokowi itu sangat dekat, chemistry nya itu nyambung. Sementara, ketika masa pemerintahan PM Tony Abbott, hubungan Indonesia dan Australia itu, bahkan menurut mantan Menlu Marty Natalegawa, termasuk yang paling lemah. Itu karena Tony Abbott dan Jokowi itu tidak terlalu nyambung," ucapnya.
Untuk itu, kata Evi, peran para pemimpin kedua negara sangat penting dalam menentukan hubungan bilateral Indonesia-Australia.
Selain itu, Evi berpendapat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia cenderung dianggap sebagai sebuah hubungan yang asimetris.
"Hubungan Indonesia dan Australia itu asimetris. Australia merasa kita terlalu cuek dengan dia. Sementara Australia apa pun tentang Indonesia dia urusin dan cari tahu. Bagi Indonesia, Australia itu seperti kerikil dalam sepatu, kalau belum tertusuk ya seperti tidak ada," ujarnya.
Evi pun menilai bahwa rasa saling percaya dan saling memahami masih harus ditingkatkan dalam hubungan Indonesia dan Australia, baik dalam hubungan antarpemerintah maupun antarmasyarakat kedua negara.
Pewarta : Yuni Arisandy
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
HPN 2025, Dialog Rektor "Membedah Masa Depan Peran Pers" digelar di Unimus
10 January 2025 21:31 WIB
KPU Banyumas apresiasi peran petugas dan partisipasi masyarakat dalam Pilkada Serentak 2024
29 November 2024 17:19 WIB
Terpopuler - NASIONAL
Lihat Juga
Menteri ATR/BPN bantah sertifikat pagar laut Tangerang milik Kapuk Niaga Indah
20 January 2025 14:00 WIB