PGRI Terus Berjuang Agar Kedaulatan Guru Dikembalikan
Jumat, 3 November 2017 16:23 WIB
Ketua Umum PGRI, Unifah Rosyidi (pgri.or.id)
Jakarta, ANTARA JATENG - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan siapa pun tidak
boleh memanfaatkan guru untuk kepentingan politik perseorangan atau
golongan tertentu.
"Saat ini kami tengah berjuang agar kedaulatan guru dikembalikan. Tidak boleh lagi guru dijadikan objek apa pun oleh siapa pun," kata Unifah melalui pesan singkat diterima di Jakarta, Jumat.
Unifah mengatakan profesi guru harus dikembalikan posisinya sebagai penggerak perubahan dan penentu masa depan bangsa. Tugas guru adalah membangkitkan jiwa setiap anak didik agar terpacu untuk maju, percaya diri, bercita-cita besar, bangga dan cinta akan bangsa untuk kemajuan diri dan Indonesia.
"PGRI akan terus berjuang untuk memuliakan dan menempatkan guru sesuai dengan kedudukannya. Kawan-kawan guru jangan minder. Guru adalah profesi yang keren. Banggalah sebagai guru," tuturnya.
Menurut Unifah, PGRI akan terus berjuang menegakkan kemuliaan profesi guru. Dia yakin tidak akan ada kesulitan bila para guru kukuh dan bersatu.
"Mari kita jaga PGRI sebagai kekuatan moral intelektual yang mengabdi untuk kepentingan terbaik anggota, anak didik terlebih bangsa kita," serunya kepada para guru.
Memasuki November, Unifah menyebutnya sebagai bulan para guru, dia berharap para guru merayakan dengan berbagai aktivitas yang penuh kegembiraan dan dapat memajukan profesi guru. Menurut dia, guru berhak merasa gembira pada hari jadinya.
"Betapa bahagia melihat wajah-wajah tulus para guru bergembira bersama dengan menganak baju batik seragam PGRI Kusuma Bangsa," katanya.
PGRI akan merayakan hari jadinya yang ke-72 pada 25 November 2017. Hari jadi PGRI biasanya dirayakan sebagai hari guru.
"Saat ini kami tengah berjuang agar kedaulatan guru dikembalikan. Tidak boleh lagi guru dijadikan objek apa pun oleh siapa pun," kata Unifah melalui pesan singkat diterima di Jakarta, Jumat.
Unifah mengatakan profesi guru harus dikembalikan posisinya sebagai penggerak perubahan dan penentu masa depan bangsa. Tugas guru adalah membangkitkan jiwa setiap anak didik agar terpacu untuk maju, percaya diri, bercita-cita besar, bangga dan cinta akan bangsa untuk kemajuan diri dan Indonesia.
"PGRI akan terus berjuang untuk memuliakan dan menempatkan guru sesuai dengan kedudukannya. Kawan-kawan guru jangan minder. Guru adalah profesi yang keren. Banggalah sebagai guru," tuturnya.
Menurut Unifah, PGRI akan terus berjuang menegakkan kemuliaan profesi guru. Dia yakin tidak akan ada kesulitan bila para guru kukuh dan bersatu.
"Mari kita jaga PGRI sebagai kekuatan moral intelektual yang mengabdi untuk kepentingan terbaik anggota, anak didik terlebih bangsa kita," serunya kepada para guru.
Memasuki November, Unifah menyebutnya sebagai bulan para guru, dia berharap para guru merayakan dengan berbagai aktivitas yang penuh kegembiraan dan dapat memajukan profesi guru. Menurut dia, guru berhak merasa gembira pada hari jadinya.
"Betapa bahagia melihat wajah-wajah tulus para guru bergembira bersama dengan menganak baju batik seragam PGRI Kusuma Bangsa," katanya.
PGRI akan merayakan hari jadinya yang ke-72 pada 25 November 2017. Hari jadi PGRI biasanya dirayakan sebagai hari guru.
Pewarta : Dewanto Samodro
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Mendikdasmen nyatakan program makan bergizi gratis akan terus disempurnakan
06 January 2025 20:02 WIB
HUT Ke-68 LVRI, Ketum PPM berharap kesejahteraan veteran dapat terus ditingkatkan
02 January 2025 11:04 WIB
Terpopuler - NASIONAL
Lihat Juga
Menteri ATR/BPN bantah sertifikat pagar laut Tangerang milik Kapuk Niaga Indah
20 January 2025 14:00 WIB