Ruas Jalan Nasional Jeruklegi-Wangon Ambles
Kamis, 30 November 2017 12:44 WIB
Ruas jalan nasional Jeruklegi-Wangon yang ambles di Desa Cilibang, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, dipasang garis polisi dan ranting agar pengguna jalan bisa melihat sehingga akan berhati-hati saat melintasi tempat itu. (Foto: ANTARAJATENG.COM/Dok. Humas Polres Cilacap)
Cilacap, ANTARA JATENG - Ruas jalan nasional Jeruklegi-Wangon dilaporkan ambles di Dusun Kalirau RT01/RW02, Desa Cilibang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kata Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Djoko Julianto.
"Amblesnya jalan tersebut pertama kali dilaporkan warga ke polisi pada hari Rabu (29/11), sekitar pukul 18.00 WIB. Tidak ada korban dalam kejadian itu," katanya didampingi Kepala Kepolisian Sektor Jeruklegi Ajun Komisaris Polisi Sugeng Hartono di Cilacap, Kamis.
Setelah menerima laporan tersebut, personel Polsek Jeruklegi segera mendatangi lokasi kejadian dan diketahui bahwa di tepi jalan nasional itu terdapat lubang berdiameter satu meter dengan kedalaman dua meter.
Dia menjelaskan ruas jalan itu ambles karena di bawahnya terdapat gorong-gorong yang rusak akibat tergerus air.
Terkait dengan kejadian tersebut, dia mengatakan personel Polsek Jeruklegi segera memasang garis polisi di sekitar lokasi sebagai tanda agar pengendara bisa melihat dan menghindari lubang.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan perbaikan jalan agar tidak membahayakan pengguna jalan. Kami mengimbau pengguna jalan untuk berhati-hati saat melintas di sekitar jalan yang ambles," katanya.
Selain ruas jalan nasional ambles, kata dia, jalan antardesa di Kecamatan Dayeuhluhur dilaporkan tertimbun material longsoran pada Rabu (29/11), pukul 23.00 WIB, akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat itu.
Dia mengatakan panjang material longsoran yang menutup separuh badan jalan penghubung Desa Bingkeng dan Desa Bolang itu mencapai delapan meter dengan tinggi tujuh meter.
"Material longsoran itu berasal dari tebing yang tingginya lebih kurang 15 meter dengan kemiringan hampir mencapai 90 derajat. Tebing tersebut masih berpotensi longsor karena di bagian atas ada tanah yang menggantung," katanya.
Ia mengatakan personel Polsek Dayeuhluhur telah memasang rambu peringatan agar masyarakat berhati-hati saat melintas di jalan tersebut.
Masyarakat setempat bersama anggota Polsek Dayeuhluhur dan Koramil Dayeuhluhur telah kerja bakti untuk menyingkirkan material longsoran yang menutup separuh badan jalan agar bisa dilewati kendaraan.
"Amblesnya jalan tersebut pertama kali dilaporkan warga ke polisi pada hari Rabu (29/11), sekitar pukul 18.00 WIB. Tidak ada korban dalam kejadian itu," katanya didampingi Kepala Kepolisian Sektor Jeruklegi Ajun Komisaris Polisi Sugeng Hartono di Cilacap, Kamis.
Setelah menerima laporan tersebut, personel Polsek Jeruklegi segera mendatangi lokasi kejadian dan diketahui bahwa di tepi jalan nasional itu terdapat lubang berdiameter satu meter dengan kedalaman dua meter.
Dia menjelaskan ruas jalan itu ambles karena di bawahnya terdapat gorong-gorong yang rusak akibat tergerus air.
Terkait dengan kejadian tersebut, dia mengatakan personel Polsek Jeruklegi segera memasang garis polisi di sekitar lokasi sebagai tanda agar pengendara bisa melihat dan menghindari lubang.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan perbaikan jalan agar tidak membahayakan pengguna jalan. Kami mengimbau pengguna jalan untuk berhati-hati saat melintas di sekitar jalan yang ambles," katanya.
Selain ruas jalan nasional ambles, kata dia, jalan antardesa di Kecamatan Dayeuhluhur dilaporkan tertimbun material longsoran pada Rabu (29/11), pukul 23.00 WIB, akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat itu.
Dia mengatakan panjang material longsoran yang menutup separuh badan jalan penghubung Desa Bingkeng dan Desa Bolang itu mencapai delapan meter dengan tinggi tujuh meter.
"Material longsoran itu berasal dari tebing yang tingginya lebih kurang 15 meter dengan kemiringan hampir mencapai 90 derajat. Tebing tersebut masih berpotensi longsor karena di bagian atas ada tanah yang menggantung," katanya.
Ia mengatakan personel Polsek Dayeuhluhur telah memasang rambu peringatan agar masyarakat berhati-hati saat melintas di jalan tersebut.
Masyarakat setempat bersama anggota Polsek Dayeuhluhur dan Koramil Dayeuhluhur telah kerja bakti untuk menyingkirkan material longsoran yang menutup separuh badan jalan agar bisa dilewati kendaraan.
Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Tanah bergerak di Wonosobo akibatkan jalan ambles sepanjang 60 meter
21 October 2022 13:37 WIB, 2022
Kecepatan KA yang melintas bekas amblesan di Cilacap terus meningkat
09 October 2022 15:27 WIB, 2022
Pergerakan tanah di Desa Sawangan Wonosobo, lahan pertanian ambles dan bangunan serta jalan retak
17 February 2022 9:41 WIB, 2022
Ambles, jalan Karangpucung-Majenang Cilacap sudah bisa dilalui kendaraan
19 April 2021 13:28 WIB, 2021