427 Prajurit Batalyon Raider ke Lebanon
Jumat, 1 Desember 2017 18:38 WIB
Sebanyak 427 prajurit Yonif 400 Raider/BR diberangkatkan ke Lebanon sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB, Jumat (1/12). (Foto: ANTARAJATENG.COM/I.C. Senjaya)
Semarang, ANTARA JATENG - Sebanyak 427 prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 400 Raider/BR diberangkatkan ke Lebanon dalam rangkaian penugasan pasukan perdamaian di bawah bendera PBB.
Pasukan yang masuk dalam kontingen Garuda ke-23 tersebut dilepas oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto dalam upacara di Markas Yonif 400 Raider/ BR di Semarang, Jumat.
Dalam amanatnya, Pangdam Wuryanto mengatakan Indonesia aktif mengirim pasukan untuk misi perdamaian PBB.
Kali ini, lanjut dia, merupakan pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke-23.
"Selama penugasan, keberadaan pasukan TNI sangat diakui dan diapresiasi. Kultur TNI dengan pembinaan teritorial yang luar biasa selalu jadi yang terbaik," kata jenderal bintang dua itu.
Prestasi tersebut, lanjut dia, harus menjadi motivasi para prajurit Banteng Raiders.
Penugasan sebagai pasukan penjaga perdamaian, kata dia, bukan semata-mata mewakili TNI, namun Indonesia.
Penugasan kali ini, menurut dia, bukan melaksanakan tugas tempur, namun menjaga perdamaian.
Meski demikian ia meminta para pasukan tetap memprioritaskan kewaspadaan atas ancaman yang bisa terjadi setiap saat di daerah rawan konflik tersebut.
"Jaga kekompakan. Tidak ada egosentris satuan maupun angkatan," katanya.
Pasukan yang ditugaskan ini, menurut dia, tidak hanya melaksanakan misi perdamaian, namun juga misi budaya.
Ia menambahkan kesenian dan keterampilan lokal daerah akan dibawa ke lokasi penugasan sebagai bagian dari pembinaan teritorial.
Pasukan yang masuk dalam kontingen Garuda ke-23 tersebut dilepas oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto dalam upacara di Markas Yonif 400 Raider/ BR di Semarang, Jumat.
Dalam amanatnya, Pangdam Wuryanto mengatakan Indonesia aktif mengirim pasukan untuk misi perdamaian PBB.
Kali ini, lanjut dia, merupakan pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke-23.
"Selama penugasan, keberadaan pasukan TNI sangat diakui dan diapresiasi. Kultur TNI dengan pembinaan teritorial yang luar biasa selalu jadi yang terbaik," kata jenderal bintang dua itu.
Prestasi tersebut, lanjut dia, harus menjadi motivasi para prajurit Banteng Raiders.
Penugasan sebagai pasukan penjaga perdamaian, kata dia, bukan semata-mata mewakili TNI, namun Indonesia.
Penugasan kali ini, menurut dia, bukan melaksanakan tugas tempur, namun menjaga perdamaian.
Meski demikian ia meminta para pasukan tetap memprioritaskan kewaspadaan atas ancaman yang bisa terjadi setiap saat di daerah rawan konflik tersebut.
"Jaga kekompakan. Tidak ada egosentris satuan maupun angkatan," katanya.
Pasukan yang ditugaskan ini, menurut dia, tidak hanya melaksanakan misi perdamaian, namun juga misi budaya.
Ia menambahkan kesenian dan keterampilan lokal daerah akan dibawa ke lokasi penugasan sebagai bagian dari pembinaan teritorial.
Pewarta : I.C. Senjaya
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Bubarkan Balapan Liar, Anggota Batalyon Raider Jadi Korban Pengeroyokan
26 October 2015 17:57 WIB, 2015