Polresta Targetkan Solo Bersih Aksi Premanisme
Jumat, 8 Desember 2017 19:23 WIB
Polisi memeriksa puluhan preman yang terjaring dalam Operasi Cipta Kondisi 2017 menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 di Solo, Jumat (8-12-2017). (Foto: ANTARAJATENG.COM/Bambang Dwi Marwoto)
Solo, ANTARA JATENG - Kepolisian Resor Kota Surakarta, Jawa Tengah, menargetkan Kota Solo bersih dari aksi premanisme hingga akhir 2017, kata Kepala Polresta Surakarta AKBP Ribut Hari Wibowo.
Usai kegiatan Operasi Cipta Kondisi 2017 di Solo, Jumat, Kapolres mengatakan bahwa kegiatan Operasi Cipta Kondisi 2017 dalam rangka menyambut perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 dengan merazia premanisme di sejumlah titik.
Pasukan Dalmas dan Satuan Reskrim Polresta Surakarta mulai melakukan operasi preman di kawasan Pasar Gading, kemudian ke Semanggi dan Pasar Gede.
Ia mengatakan bahwa pihaknya mengamankan 45 orang atas dugaan melakukan aksi premanisme yang dapat meresahkan masyarakat. Sebelumnya, pada hari pertama, Kamis (7/12), pihaknya mengamankan 10 preman. Dengan demikian, totalnya 55 orang yang diamankan.
Setelah didata identitasnya, dilakukan pembinaan dan dibimbing agar tidak mengulangi perbuatan lagi. Mereka yang melanggar tindak pidana, pihaknya memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kapolres menjelaskan bahwa mereka sehari-harinya ada yang sebagai pengamen, tukang parkir liar, dan preman di pusat-pusat perdagangan, terminal, dan stasiun yang sering membuat resah masyarakat.
"Solo harus bersih dari preman pada tahun ini sehingga tindak kejahatan akan berkurang," kata Kapolres.
Usai kegiatan Operasi Cipta Kondisi 2017 di Solo, Jumat, Kapolres mengatakan bahwa kegiatan Operasi Cipta Kondisi 2017 dalam rangka menyambut perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 dengan merazia premanisme di sejumlah titik.
Pasukan Dalmas dan Satuan Reskrim Polresta Surakarta mulai melakukan operasi preman di kawasan Pasar Gading, kemudian ke Semanggi dan Pasar Gede.
Ia mengatakan bahwa pihaknya mengamankan 45 orang atas dugaan melakukan aksi premanisme yang dapat meresahkan masyarakat. Sebelumnya, pada hari pertama, Kamis (7/12), pihaknya mengamankan 10 preman. Dengan demikian, totalnya 55 orang yang diamankan.
Setelah didata identitasnya, dilakukan pembinaan dan dibimbing agar tidak mengulangi perbuatan lagi. Mereka yang melanggar tindak pidana, pihaknya memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kapolres menjelaskan bahwa mereka sehari-harinya ada yang sebagai pengamen, tukang parkir liar, dan preman di pusat-pusat perdagangan, terminal, dan stasiun yang sering membuat resah masyarakat.
"Solo harus bersih dari preman pada tahun ini sehingga tindak kejahatan akan berkurang," kata Kapolres.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Wakapolri berniat berdayakan preman pasar awasi protokol kesehatan
10 September 2020 16:09 WIB, 2020
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kos-kosan di Kelurahan Mewek Purbalingga jadi lokasi prostitusi daring, polisi tangkap dua orang
13 November 2024 15:16 WIB