Semarang, ANTARA JATENG - Bupati Kudus Musthofa menegaskan gelar doktor ilmu sosial yang diraihnya usai ujian disertasi di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bukan untuk gagah-gagahan.

"Bukan gagah-gagahan bupati punya gelar doktor. Bukan untuk pamer," kata Musthofa usai sidang ujian doktor yang gelar di gedung Pasca Sarjana Undip Semarang, Sabtu.

Mustofa ingin memberi inspirasi bagi orang lain, khususnya para penyelenggara pemerintahan di Kabupaten Kudus.

Ia menjelaskan di tengah kesibukannya memimpun Kabupaten Kudus selama 10 tahun, dirinya masih menyempatkan diri untuk menempuh pendidikan.

Selain itu, ia mengharapkan hasil penelitiannya ini bisa memberi manfaat bagi masyarakat luas.

Ia menilai hasil penelitiannya itu aplikatif dan memiliki daya ungkit terhadap perekononian.

Sebelumnya, Bupati Musthofa meraih gelar doktor ilmu sosial dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Undip Semarang.

Dalam penelitiannya, Bupati Kudus dua periode ini menyajikan disertasi dengan judul "Membangun Fleksibilitas Relasional Akulturatif Dengan Orientasi Kewirausahaan Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Bisnis, Studi Empiris Pada UKM Bordir di Kudus".

Musthofa mempertahankan disertasinya tersebut dihadap tujuh orang penguji yang diketuai oleh Dekan FISIP Undip Sunarto.

Dalam penelitian yang dilakukannya, Musthofa mengungkapkan tentang adanya konsep baru dalam dunia UMKM berdasarkan sisi positif dan negatif atas hasil-hasil penerlitian yang sudah dilakukan sebelumnya.

Menurut dia, ketika membangun UKM, maka orientasi kerja dan bisnis harus fleksibel.

"Berbisnis harus luwes, kalau kaku tidak akan terjadi transaksi," katanya.

Sementara itu, Dekan FISIP Undip Sunarto mengapresiasi Bupati Musthofa yang bisa menjadi inspirasi bagi orang lain dalam upaya menuntaskan pendidikan S3.

"Medan pengabdian jadi lebih terbuka, semoga bisa berkiprah lebih baik dengan ilmu terkait dengan UMKM ini," kataya.