Toleransi antaranak bangsa di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu keniscayaan. Apalagi, di tengah kebinekaan yang merupakan ciri kelebihan bangsa kita.
Oleh karena itu, seyogianya hari raya untuk memperingati kelahiran Isa Almasih setiap 25 Desember menjadi momentum untuk memperkukuh kerukunan dan persaudaraan di antara kita.
Toleransi antarumat beragama di Tanah Air adalah salah satu kunci persatuan dan kesatuan bangsa ini.
Wujud nyata telah dilakukan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Sejumlah anggota sayap organisasi Gerakan Pemuda Ansor ini menjaga gereja pada saat Natal. Hal ini patut dicontoh oleh organisasi kemasyarakatan lainnya.
Apa yang mereka lakukan itu tidak lain menjaga persaudaraan di antara kita meski berbeda agama, suku, ras, dan antargolongan. Mereka menjaga Indonesia.
Tidak hanya Banser, elemen masyarakat lainnya sebaiknya tidak tinggal diam. Setiap perayaaan keagamaan, termasuk Natal, hendaknya menjadikannya momentum untuk mengingatkan kembali kepada kita akan pentingnya merawat kerukunan antaragama.
Mulailah merawat bangsa ini dari lingkungan keluarga, rukun tetangga, rukun warga, kelurahan, kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, hingga tingkat nasional.
Natal perkukuh kerukunan dan persaudaran
Jumat, 22 Desember 2017 18:53 WIB
Ilustrasi. Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) mengikuti apel pengamanan Natal & tahun baru. (Foto Antara)
Pewarta : Kliwon
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kemenag Jateng sampaikan CTC pada Konsolidasi Nasional Program Kerukunan Umat Beragama
07 November 2024 13:21 WIB
Kapus PKUB : Pluralitas poin deteksi dini potensi konflik berdimensi agama
24 September 2024 20:45 WIB
Jelang Pilkada 2024, FKUB Jateng ajak perkuat kerukunan antarumat beragama
18 September 2024 17:01 WIB