Solo (Antaranews Jateng) - Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Surakarta, Jawa Tengah mengajak sejumlah perusahaan sekuritas menggarap potensi pasar lokal secara optimal mengingat masih rendahnya jumlah investor di wilayah Soloraya.

"Hingga saat ini jumlah investor di Soloraya masih cukup rendah, yaitu berkisar 18.000 investor," kata Kepala BEI Kantor Perwakilan Surakarta M Wira Adibrata di Solo, Rabu.

Menurut dia, jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah penduduk Kota Solo yang mencapai lebih dari 500.000 jiwa.

"Ini baru di Kota Solo, belum kabupaten lain yang ada di wilayah Soloraya," katanya.

Ia mengatakan dengan sekitar 18.000 investor tersebut, rata-rata nilai transaksi di pasar saham khususnya di Kota Solo sekitar Rp3 triliun/bulan.

"Kami berharap jumlah ini dapat terus meningkat. Oleh karena itu, BEI Kantor Perwakilan Surakarta bersama dengan 22 perusahaan sekuritas akan terus menggelar edukasi dan pendekatan kepada masyarakat Solo," katanya.

Menurut dia, beberapa langkah yang telah dilakukan, di antaranya yaitu dengan membuka sekolah pasar modal gratis, membuka galeri investasi di kampus, dan mendirikan galeri di pasar tradisional.

Sementara itu, untuk memastikan komitmen dari perusahaan sekuritas untuk lebih optimal menggarap pasar lokal tersebut, beberapa waktu lalu pihaknya menggelar `gathering` bersama sekuritas selaku anggota bursa di Hotel Sunan Solo.

"Pada prinsipnya kami ingin bersinergi sehingga pasar modal di Solo dan sekitarnya makin tergarap optimal," katanya.