Semarang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong masuknya investasi di bidang kesehatan karena permasalahan kesehatan masih perlu mendapat perhatian yang serius dari berbagai pihak.

"Untuk mengatasi permasalahan kesehatan tersebut perlu banyak rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan kesehatan masyarakat, terutama di daerah pelosok," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono di Semarang, Selasa.

Ia menegaskan Pemprov Jateng akan memberikan kemudahan-kemudahan terhadap pengurusan perizinan investasi yang ada di daerah-daerah, terutama perizinan terkait pembangunan rumah sakit.

Untuk mengatasi permasalahan kesehatan di Jateng, Pemprov Jateng juga berencana mengubah fungsi eks-bakorwil menjadi rumah sakit agar masyarakat bisa mudah mengakses dan mendapat manfaat dari layanan kesehatan.

"Kita tinggal mencarikan investor, gedungnya ada, tanahnya ada tinggal kita perbaiki saja," ujarnya.

Sebelumnya, Pemprov Jateng melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah telah mempermudah layanan pengurusan perizinan secara daring melalui Sistem Informasi Aplikasi Perizinan (SIAP) Jateng sebagai bentuk komitmen pelayanan yang mudah, murah, dan cepat.

Kepala DPMPTSP Jateng Prasetyo Aribowo mengungkapkan bahwa total realisasi investasi di berbagai bidang yang ditanamkan para investor ke provinsi setempat selama 2017, mencapai Rp51,5 triliun atau melampaui target sebesar Rp41,7 triliun.