1. Beli barang baru hanya karena itu baru
Anda termasuk orang yang mengantre di depan toko pada hari pertama penjualan iPhone tipe baru. Coba pikirkan, selalu akan ada iPhone yang baru.
Tidak hanya handphone, selalu ada edisi baru dari barang-barang yang menggiurkan untuk dibeli. Itu akan terus terjadi jika sebuah perusahaan berhenti membuat barang baru untuk dijual, mereka akan bangkrut. Kendati demikian, bukan berarti Anda harus langsung ikut-ikutan arus dan membeli semua barang baru yang baru dipajang di toko.
2. Belanja barang diskon yang tidak dibutuhkan
Harbolnas dan hari diskon ini itu membuat jiwa belanja Anda bergetar? Hawa nafsu membuat Anda berjibaku di toko -fisik atau virtual- untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Coba pikir lagi berapa yang bisa dihemat bila nafsu belanja itu bisa ditekan.
Membeli barang yang tidak dibutuhkan sama saja dengan membuang-buang uang.
3. Bayar biaya kartu kredit
Anda membayar ke perusahaan kartu kredit sehingga bisa membayar bunga untuk uang yang Anda pinjamkan pada mereka? Ada beberapa pengecualian ketika program yang Anda pilih memberi keuntungan lebih dari uang yang Anda keluargan, tapi pada umumnya membayar biaya tahunan kartu kredit itu pilihan kurang oke.
Ada banyak kartu kredit yang tidak menyertakan biaya tahunan, pilih yang seperti itu.
4. Tidak memakai kartu anggota untuk toko-toko langganan
Kartu-kartu anggota di supermarket atau sejenisnya bisa menghemat sedikit pengeluaran, apalagi bila Anda memang selalu berbelanja di sana.
5. Lebih sering makan di luar
Jarang makan di rumah tidak bisa dihindari bila pekerjaan mengharuskan Anda terus berada dalam perjalanan, tapi usahakan untuk makan di rumah karena uang yang dikeluarkan lebih sedikit ketimbang makan di luar rumah. Pajak juga tip menambah uang yang harus dikeluarkan bila makan di restoran. Jika Anda bisa memasak di rumah, lebih baik menyantap makanan buatan sendiri. Selain lebih hemat, makanan rumah relatif lebih sehat.