Bukan di galeri, pameran lukisan ini digelar di rumah
Rabu, 4 April 2018 20:22 WIB
Semarang - Direktur Utama PT Graha Padma Internusa Hendra Setiadji bersama kurator Kuss Indarto melihat salah satu lukisan yang akan dipamerkan pada Grand Launching Cluster Taman Anggrek, Perumahan Graha Padma, Semarang, Rabu (4/4). (Foto: Zuhdiar Laeis)
Semarang (Antaranews Jateng) - Perseroan Terbatas Graha Padma Internusa selaku pengembang Perumahan Graha Padma Semarang menggelar pameran lukisan dan patung di dalam rumah-rumah contoh yang akan diluncurkannya.
"Kebetulan, saya pernah mengelola galeri. Pameran ini unik karena tidak digelar di museum atau galeri," kata Direktur Utama PT Graha Padma Internusa Hendra Setiadji di Semarang, Rabu.
Menurut dia, pameran lukisan dan patung itu memang digelar untuk menyemarakkan peluncuran Cluster Taman Anggrek Perumahan Graha Padma Semarang dengan memanfaatkan rumah-rumah contoh yang ada.
Di Kluster Taman Anggrek, kata dia, ada tujuh rumah contoh dari tujuh tipe yang ditawarkan yang akan digunakan sebagai lokasi pameran, termasuk patung yang dipasang di kawasan Graha Padma.
"Jadi, nanti pengunjung bisa melihat contoh rumah tinggal yang diisi dengan berbagai perabot, seperti tempat tidur, kursi, lukisan, patung, dan sebagainya. Pamerannya, seperti di rumah," katanya.
Hendra menjelaskan karya seni dipilih untuk ajang promosi cluster baru yang ditawarkan karena ingin menunjukkan pembangunan Cluster Taman Anggrek itu juga penuh dengan citarasa seni.
"Ini juga merupakan bentuk keberanian karena kami ingin strategi periklanan yang `out off the box`. Bukan hanya lewat pemasangan baliho, brosur, dan sebagainya. Namun, dengan pameran seni rupa," katanya.
Sementara itu, Kurator Kuss Indarto mengakui pameran yang akan digelar 7-15 April 2018 itu merupakan kegiatan pameran yang kali pertama digelar di luar galeri seni dan sebelumnya belum pernah ada.
"Karya seni rupa ini akan menjadi bagian dalam interior rumah yang membentuk karakter rumah. Makanya, kami lakukan kompromi dengan para seniman, termasuk soal ukurannya," katanya.
Diakui Kurator Galeri Nasional Indonesia itu, pameran seni rupa bertema "Imajinesia 2018" itu memang tidak digelar di tempat yang "mainstream", seperti galeri, tetapi langsung diaplikasikan di dalam rumah.
"Ini menunjukkan bahwa seni bisa di mana pun dan kapan pun. Ada 43 karya lukisan dari 26 seniman yang dipamerkan, dan 20 karya seni rupa tiga dimensi, yakni patung dari tujuh seniman," katanya.
Karya seni yang dipamerkan, kata dia, merupakan karya para seniman tingkat nasional dan internasional yang berasal dari berbagai daerah, seperti Semarang, Jakarta, dan sebagian besar Yogyakarta.
Untuk karya lukisan akan dipajang di berbagai sudut tujuh rumah contoh, lanjut dia, sementara karya patung akan diaplikasikan sebagian di dalam rumah dan sebagian di kompleks Perumahan Graha Padma Semarang.
"Banyak seniman ternama yang ambil bagian, seperti Nasirun, Budi Ubrux, hingga pelukis yang sudah almarhum, yakni Rustamadji yang kokoh dengan teknik realisme. Ini sebagai penghormatan terhadap beliau," kata Kuss.
"Kebetulan, saya pernah mengelola galeri. Pameran ini unik karena tidak digelar di museum atau galeri," kata Direktur Utama PT Graha Padma Internusa Hendra Setiadji di Semarang, Rabu.
Menurut dia, pameran lukisan dan patung itu memang digelar untuk menyemarakkan peluncuran Cluster Taman Anggrek Perumahan Graha Padma Semarang dengan memanfaatkan rumah-rumah contoh yang ada.
Di Kluster Taman Anggrek, kata dia, ada tujuh rumah contoh dari tujuh tipe yang ditawarkan yang akan digunakan sebagai lokasi pameran, termasuk patung yang dipasang di kawasan Graha Padma.
"Jadi, nanti pengunjung bisa melihat contoh rumah tinggal yang diisi dengan berbagai perabot, seperti tempat tidur, kursi, lukisan, patung, dan sebagainya. Pamerannya, seperti di rumah," katanya.
Hendra menjelaskan karya seni dipilih untuk ajang promosi cluster baru yang ditawarkan karena ingin menunjukkan pembangunan Cluster Taman Anggrek itu juga penuh dengan citarasa seni.
"Ini juga merupakan bentuk keberanian karena kami ingin strategi periklanan yang `out off the box`. Bukan hanya lewat pemasangan baliho, brosur, dan sebagainya. Namun, dengan pameran seni rupa," katanya.
Sementara itu, Kurator Kuss Indarto mengakui pameran yang akan digelar 7-15 April 2018 itu merupakan kegiatan pameran yang kali pertama digelar di luar galeri seni dan sebelumnya belum pernah ada.
"Karya seni rupa ini akan menjadi bagian dalam interior rumah yang membentuk karakter rumah. Makanya, kami lakukan kompromi dengan para seniman, termasuk soal ukurannya," katanya.
Diakui Kurator Galeri Nasional Indonesia itu, pameran seni rupa bertema "Imajinesia 2018" itu memang tidak digelar di tempat yang "mainstream", seperti galeri, tetapi langsung diaplikasikan di dalam rumah.
"Ini menunjukkan bahwa seni bisa di mana pun dan kapan pun. Ada 43 karya lukisan dari 26 seniman yang dipamerkan, dan 20 karya seni rupa tiga dimensi, yakni patung dari tujuh seniman," katanya.
Karya seni yang dipamerkan, kata dia, merupakan karya para seniman tingkat nasional dan internasional yang berasal dari berbagai daerah, seperti Semarang, Jakarta, dan sebagian besar Yogyakarta.
Untuk karya lukisan akan dipajang di berbagai sudut tujuh rumah contoh, lanjut dia, sementara karya patung akan diaplikasikan sebagian di dalam rumah dan sebagian di kompleks Perumahan Graha Padma Semarang.
"Banyak seniman ternama yang ambil bagian, seperti Nasirun, Budi Ubrux, hingga pelukis yang sudah almarhum, yakni Rustamadji yang kokoh dengan teknik realisme. Ini sebagai penghormatan terhadap beliau," kata Kuss.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Anjing gigit perempuan di Graha Padma Semarang, kini ditangani kepolisian
16 September 2024 22:14 WIB
Studi sungai Liyangan Temanggung temukan struktur batu bermotif padma
15 November 2021 8:18 WIB, 2021