Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto mengatakan pemecahan rekor MURI tersebut merupakan bagian dari peringatan ulang tahun ke-100 Kota Madiun dan promosi Kota Madiun sebagai Kota Pecel.
"Kegiatan dan penobatan rekor MURI ini upaya dari kami untuk mempromosikan Kota Madiun sebagai kota pecel," ujar Sugeng Rismiyanto kepada wartawan.
Sugeng berharap pencetakan rekor MURI tersebut dapat mengangkat kuliner khas Kota Madiun seperti sambal pecel dan nasi pecel.
"Ini juga sebagai pendongkrak para pelaku bisnis makanan khas Kota Madiun nasi pecel, agar bangga karena nasi pecel telah masuk dalam MURI dan tercetak rekornya hingga tingkat dunia," katanya.
Pencetakan rekor MURI tersebut melibatkan ratusan kader PKK hingga tingkat kelurahan, produsen sambal pecel, serta pengusaha nasi pecel.
"Kami libatkan PKK, UKMM, juga partisipasi semua dinas, BUMN, BUMD, dan prhotelan. Hasilnya sangat luar biasa. Dari target 16.000 nasi pecel pincuk, kami berhasil menyajikan 16.825 nasil pecel pincuk," kata Sugeng.
Eksekutif Manajer MURI Sri Widayati menyatakan sajian 16.825 nasi pecel pincuk di Madiun telah berhasil masuk rekor baru MURI dan tercatat sebagai rekor ke 8.476.
"Kegiatan hari ini merupakan rekor baru spektakuler menyajikan sebanyak 16.825 nasi pecel pincuk dan kemudian dinikmati bersama-sama," kata Widayati.
Ia menjelaskan Kota Madiun sebelumnya mencetak rekor MURI dengan menyajikan 9.217 pincuk nasi pecel dan madumongso sepanjang 1.700 meter pada 2011, serta menyajikan sambal pecel terpanjang dengan panjang 1.292 meter tahun 2007.
Sajian 16.825 nasi pecel pincuk di Kota Madiun berhasil mengalahkan rekor penyajian pecel pincuk terbanyak yang dicapai Kabupaten Blitar dengan 14.730 nasi pecel pincuk pada 2016.
Usai pengukuhan rekor MURI dalam penyajian nasi pecel pincuk, ribuan warga yang memadati sepanjang Jalan Pahlawan Kota Madiun menikmati sajian nasi pecel pincuk tersebut bersama-sama. (Editor : Maryati).