FIFA selidiki akibat selebrasi gol Shaqiri dan Xhaka
Minggu, 24 Juni 2018 9:46 WIB
Gelandang Swiss, Granit Xhaka, merayakan kegembiarannya setelah mencetak gol pada pertandingan sepak bola Grup E Piala Dunia 2018 Rusia antara Serbia dan Swiss di Stadion Kaliningrad di Kaliningrad (22 Juni 2018). (Attila KISBENEDEK / AFP)
Moskow (Antaranews Jateng) - FIFA akan membuka proses disipliner terhadap pemain Swiss Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka, akibat selebrasi gol yang mereka lakukan dalam laga lanjutan penyisihan Grup E Piala Dunia melawan Serbia, Jumat (22/6).
Kedua pemain, yang merupakan etnis Albania-Kosovo, merayakan gol dengan gerakan yang terlihat meniru elang kepala dua yang tergambar di bendera Albania.
Serbia menolak mengakui kemerdekaan bekas provinsinya Kosovo, yang dihuni 1,8 juta orang sebagian besar etnis Albania dan memisahkan diri 10 tahun lalu.
Para pemain itu membantah bahwa perayaan mereka bersifat politis.
"Bagi saya itu adalah hari yang sangat istimewa," kata Xhaka. "Ini adalah kemenangan bagi keluarga saya, untuk Swiss, Albania, Kosovo. Isyarat itu untuk semua orang yang telah mendukung saya; itu tidak ditujukan pada lawan kita. Itu adalah permainan yang sangat emosional."
Shaqiri berkata: "Ini tidak ada hubungannya dengan politik, ini tentang sepak bola."
FIFA mengatakan, pihaknya juga telah membuka persidangan melawan asosiasi sepak bola Serbia karena kerusuhan massa serta menampilkan pesan-pesan politik dan ofensif fans Serbia.
Penyelidikan awal FIFA telah dibuka melawan pelatih Serbia Mladen Krstajic untuk "pernyataan yang diduga dibuat setelah pertandingan", FIFA menambahkan.
Laporan media mengutip Krstajic yang mengatakan kepada wartawan Serbia bahwa wasit Jerman Felix Brych, yang menolak hukuman timnya, harus diadili di Den Haag, tempat pengadilan kejahatan perang PBB untuk bekas Yugoslavia.
Swiss mengalahkan Serbia 2-1 di pertandingan Grup E.
Kedua pemain, yang merupakan etnis Albania-Kosovo, merayakan gol dengan gerakan yang terlihat meniru elang kepala dua yang tergambar di bendera Albania.
Serbia menolak mengakui kemerdekaan bekas provinsinya Kosovo, yang dihuni 1,8 juta orang sebagian besar etnis Albania dan memisahkan diri 10 tahun lalu.
Para pemain itu membantah bahwa perayaan mereka bersifat politis.
"Bagi saya itu adalah hari yang sangat istimewa," kata Xhaka. "Ini adalah kemenangan bagi keluarga saya, untuk Swiss, Albania, Kosovo. Isyarat itu untuk semua orang yang telah mendukung saya; itu tidak ditujukan pada lawan kita. Itu adalah permainan yang sangat emosional."
Shaqiri berkata: "Ini tidak ada hubungannya dengan politik, ini tentang sepak bola."
FIFA mengatakan, pihaknya juga telah membuka persidangan melawan asosiasi sepak bola Serbia karena kerusuhan massa serta menampilkan pesan-pesan politik dan ofensif fans Serbia.
Penyelidikan awal FIFA telah dibuka melawan pelatih Serbia Mladen Krstajic untuk "pernyataan yang diduga dibuat setelah pertandingan", FIFA menambahkan.
Laporan media mengutip Krstajic yang mengatakan kepada wartawan Serbia bahwa wasit Jerman Felix Brych, yang menolak hukuman timnya, harus diadili di Den Haag, tempat pengadilan kejahatan perang PBB untuk bekas Yugoslavia.
Swiss mengalahkan Serbia 2-1 di pertandingan Grup E.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Piala Dunia
Lihat Juga
Daftar nama pemain timnas hadapi Jepang dan Arab Saudi, Sayuri bersaudara kembali dipanggil
13 November 2024 12:18 WIB