Jakarta (Antaranews Jateng) - Abdul Qodir Jaelani yang akrab disapa Dul merasa senang melihat perjuangan generasi milenial dalam mengisi kemerdekaan.
Dul berharap semua anak Indonesia harus membuat sebuah karya yang bisa membuat mata dunia terpana.
Baca juga: Bukan overdosis, ternyata Al Ghazali kelelahan
"Saya senang melihat perjuangan-perjuangan generasi sekarang dalam hal kemerdekaan diri. Penuh gairah dan kreativitas. Bagaikan burung pipit yang bernyanyi semerdu-merdunya," ungkap Dul saat dihubungi Antara di Jakarta.
"Jadi menurut saya, kita generasi sekarang harus membuat sesuatu yang beda, stunning dan amazing untuk bersaing dengan seluruh dunia, dan tentunya dengan sehat, bukan kotor," kata Dul.
Anak dari musisi Ahmad Dhani itu, juga menyadari tantangan anak muda saat ini tidak hanya datang dari bangsa sendiri. Di era teknologi dan serba digital, persaingan terjadi dengan anak muda seluruh dunia.
Baca juga: Ahmad Dhani dan Dul tampil bareng
"Namun, terkadang kita lupa, kita tidak bersaing dengan bangsa sendiri, namun persaingan sehat juga terjadi di seluruh dunia. Saingan kita adalah seluruh dunia. Indonesia melawan dunia. Globalisasi," terang pria kelahiran 23 Agustus 2000 itu.(Editor : Alviansyah Pasaribu).
Dul berharap semua anak Indonesia harus membuat sebuah karya yang bisa membuat mata dunia terpana.
Baca juga: Bukan overdosis, ternyata Al Ghazali kelelahan
"Saya senang melihat perjuangan-perjuangan generasi sekarang dalam hal kemerdekaan diri. Penuh gairah dan kreativitas. Bagaikan burung pipit yang bernyanyi semerdu-merdunya," ungkap Dul saat dihubungi Antara di Jakarta.
"Jadi menurut saya, kita generasi sekarang harus membuat sesuatu yang beda, stunning dan amazing untuk bersaing dengan seluruh dunia, dan tentunya dengan sehat, bukan kotor," kata Dul.
Anak dari musisi Ahmad Dhani itu, juga menyadari tantangan anak muda saat ini tidak hanya datang dari bangsa sendiri. Di era teknologi dan serba digital, persaingan terjadi dengan anak muda seluruh dunia.
Baca juga: Ahmad Dhani dan Dul tampil bareng
"Namun, terkadang kita lupa, kita tidak bersaing dengan bangsa sendiri, namun persaingan sehat juga terjadi di seluruh dunia. Saingan kita adalah seluruh dunia. Indonesia melawan dunia. Globalisasi," terang pria kelahiran 23 Agustus 2000 itu.(Editor : Alviansyah Pasaribu).