Ana Widyasari persembahkan perak untuk Kota Solo
Senin, 8 Oktober 2018 18:32 WIB
Atlet tunggal putri kelas 11 (tuna grahita) cabang olahraga tenis meja Ana Widyasari saat upacara penyerahan medali di Ecovention Ancol, Jakarta pada Senin (8/10/2018). Ana mendapatkan medali perak usai kalah dari atlet Hongkong Ng Mui Wui dalam pertandingan lima gim pada babak final. (Antara/Aubrey Fanani)
Jakarta (Antaranews Jateng) - Ana Widyasari, atlet tunggal putri kelas 11 (tuna grahita) cabang olahraga tenis meja mengatakan bahwa ia mempersembahkan medali perak yang diraihnya untuk Kota Solo.
Hal itu disampaikannya seusai upacara penyerahan medali tenis meja di Ecovention Ancol, Jakarta pada Senin.
Solo merupakan kampung halaman Ana Widyasari di mana keluarganya tinggal. Perempuan kelahiran 1986 tersebut mengatakan bonus yang akan dia dapatkan dari hasil kemenangannya akan ditabung.
Olahraga tenis meja sudah membawa Ana pergi ke berbagai negara untuk berkompetisi. Salah satu negara yang berkesan baginya adalah Slovenia.
"Di sana udaranya enak, sejuk. Makannya kentang," kata dia.
Meski telah berhasil mendapatkan medali perak namun Ana kecewa karena belum mendapatkan emas. Psikolog yang mendampingi kontingen Indonesia Calista Phillana mengatakan apa yang dicapai oleh Ana sebenarnya sudah sesuai target tetapi memang Ana ingin mendapatkan emas.
"Ana maunya lebih ya dapat emas, tetapi rasa kecewa itu diolah agar disiapkan jadi modal pertandingan berikutnya," kata dia. Dengan pengalaman kompetisi yang banyak, Ana sudah dapat mengelola rasa kecewa itu dengan baik.
Ana Widyasari meraih perak setelah kalah melawan atlet dari Hongkong Ng Mui Wui dalam pertandingan lima gim pada babak final. Pada awal gim pertama Ana takluk dari lawan, kemudian pada gim ke dua dan ketiga Ana memimpin pertandingan. Namun pada babak keempat sempat terjadi kejar-kejaran nilai yang berakhir kemenangan bagi lawan. Ana pun akhirnya menyerah dengan skor akhir 7-11, 11-9, 11-8, 13-15, 5-11.
Hal itu disampaikannya seusai upacara penyerahan medali tenis meja di Ecovention Ancol, Jakarta pada Senin.
Solo merupakan kampung halaman Ana Widyasari di mana keluarganya tinggal. Perempuan kelahiran 1986 tersebut mengatakan bonus yang akan dia dapatkan dari hasil kemenangannya akan ditabung.
Olahraga tenis meja sudah membawa Ana pergi ke berbagai negara untuk berkompetisi. Salah satu negara yang berkesan baginya adalah Slovenia.
"Di sana udaranya enak, sejuk. Makannya kentang," kata dia.
Meski telah berhasil mendapatkan medali perak namun Ana kecewa karena belum mendapatkan emas. Psikolog yang mendampingi kontingen Indonesia Calista Phillana mengatakan apa yang dicapai oleh Ana sebenarnya sudah sesuai target tetapi memang Ana ingin mendapatkan emas.
"Ana maunya lebih ya dapat emas, tetapi rasa kecewa itu diolah agar disiapkan jadi modal pertandingan berikutnya," kata dia. Dengan pengalaman kompetisi yang banyak, Ana sudah dapat mengelola rasa kecewa itu dengan baik.
Ana Widyasari meraih perak setelah kalah melawan atlet dari Hongkong Ng Mui Wui dalam pertandingan lima gim pada babak final. Pada awal gim pertama Ana takluk dari lawan, kemudian pada gim ke dua dan ketiga Ana memimpin pertandingan. Namun pada babak keempat sempat terjadi kejar-kejaran nilai yang berakhir kemenangan bagi lawan. Ana pun akhirnya menyerah dengan skor akhir 7-11, 11-9, 11-8, 13-15, 5-11.
Pewarta : Aubrey Kandelila Fanani
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BNI dan MadeinIndonesia.com fasilitasi ekspor ikan tuna beku ke Thailand
31 October 2021 21:07 WIB, 2021
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Khong Guan Grup luncurkan "Sejuta Bola Superco Untuk Indonesia" tahun ketiga
11 November 2024 13:29 WIB
Pemkot Surakarta ajukan anggaran tambahan ke Wapres untuk GOR Indoor Manahan
02 November 2024 15:58 WIB