Awas, spammer berpotensi retas akun media sosial
Jumat, 19 Oktober 2018 9:43 WIB
logo Facebook (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)
Jakarta (Antaranews Jateng) - Facebook untuk sementara waktu menyimpulkan spammer yang mengincar uang berada di balik kasus peretasan yang berdampak pada puluhan juta pengguna media sosial tersebut baru-baru ini.
Laporan Wall Street Journal yang dilansir Reuters menyebutkan sekelompok spammer di Facebook dan Instagram menyamar menjadi perusahaan pemasaran digital, aktivitas mereka sebelumnya terpantau oleh tim keamanan Facebook.
Informasi tersebut didapatkan seorang sumber anonim yang mengetahui investigasi internal Facebook terhadap kasus ini.
Facebook pekan lalu mengumumkan peretas mencuri data dari 29 juta akun Facebook menggunakan program otomatis yang berpindah-pindah dari satu teman ke teman yang lainnya.
Menurut Facebook, data yang dicuri lebih sedikit dari angka perkiraan sebelumnya sebesar 50 juta akun. Angka revisi ini berdasarkan tinjauan mereka terhadap aktivitas akun-akun yang mungkin terdampak.
Melalui surat elektronik kepada Reuters, Facebook menyatakan akan kooperatif dengan FBI untuk masalah ini.
Facebook pertama kali mengumumkan kasus peretasan ini pada akhir September lalu dan sudah membereskannya begitu mereka mengetahui kebocoran ini pada 25 September.
Laporan Wall Street Journal yang dilansir Reuters menyebutkan sekelompok spammer di Facebook dan Instagram menyamar menjadi perusahaan pemasaran digital, aktivitas mereka sebelumnya terpantau oleh tim keamanan Facebook.
Informasi tersebut didapatkan seorang sumber anonim yang mengetahui investigasi internal Facebook terhadap kasus ini.
Facebook pekan lalu mengumumkan peretas mencuri data dari 29 juta akun Facebook menggunakan program otomatis yang berpindah-pindah dari satu teman ke teman yang lainnya.
Menurut Facebook, data yang dicuri lebih sedikit dari angka perkiraan sebelumnya sebesar 50 juta akun. Angka revisi ini berdasarkan tinjauan mereka terhadap aktivitas akun-akun yang mungkin terdampak.
Melalui surat elektronik kepada Reuters, Facebook menyatakan akan kooperatif dengan FBI untuk masalah ini.
Facebook pertama kali mengumumkan kasus peretasan ini pada akhir September lalu dan sudah membereskannya begitu mereka mengetahui kebocoran ini pada 25 September.
Pewarta : ANTARANEWS
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024