Antisipasi banjir, BBWS Pemali-Juana siapkan pompa dan peralatan penunjang
Rabu, 14 November 2018 8:26 WIB
Ilustrasi - Para pekerja dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Semarang sedang memperbaiki parapet Sungai Sringin untuk menahan rob, di kawasan Kaligawe, Semarang, Jumat (25/5). (Foto: Aji Styawan)
Semarang (Antaranews Jateng) - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana telah mempersiapkan pompa-pompa air untuk mengantisipasi banjir seiring meningkatnya intensitas hujan.
"Kami siapkan alat-alat penunjang, seperti pompa air. Sudah ada pompanya, tinggal dipasang saja," kata Kepala BBWS Pemali-Juana Ruhban Ruziyatno di Semarang, Rabu.
Ia menyebutkan pompa air tersebut rencananya dipasang di Sungai Sringin sebanyak lima pompa air dan Sungai Tenggang sebanyak enam pompa air untuk mengantisipasi banjir.
Tak hanya pompa air, kata dia, beberapa peralatan penunjang juga disiapkan, seperti "sand bag" (karung pasir) untuk penahan air, dump truk, eskavator untuk penanggulangan.
"Kalau pompa airnya sudah tersedia, sudah siap, tetapi kan harus ada dudukannya. Ini (pembuatan, red.) dudukannya belum selesai. Sesegera mungkin pompanya dipasang," katanya.
Ruhban menjelaskan setidaknya sistem drainase di Kota Semarang terbagi atas empat sistem, di antaranya Dolog-Penggaron yang mengalir ke Sungai Banjir Kanal Timur (BKT).
Untuk aliran yang ke Sungai BKT, ia tidak terlalu khawatir karena pengerjaan penampang sungai sebagai bagian dari normalisasi sungai tersebut sudah hampir rampung.
"Yang ke BKT tidak masalah, memang kami kejar pembuatan penampang sungainya. Kami waspadai malah yang Sringin-Tenggang, terutama Sungai Tenggang," katanya.
Diakuinya, normalisasi Sungai Tenggang memang belum tuntas sehingga akan dibantu dengan pemasangan pompa air untuk mengantisipasi debit air yang besar saat hujan.
"(Sungai, red.) Tenggang ini memang belum tuntas. Makanya, ada sebagian perumahan di Genuk yang kena banji kemarin, tetapi bisa langsung teratasi," katanya.
Ditambahkannya, kalau untuk rob juga sudah tidak terlalu mengkhawatirkan karena sudah dilakukan upaya penanganan dengan tanggul sungai, berbeda dengan banjir.
Namun, ia mengatakan pihaknya telah memiliki satuan tugas (satgas) khusus yang diterjunkan untuk memantau daerah-daerah rawan banjir selama 24 jam nonstop.
"Jadi, jika terjadi banjir petugas akan segera bergerak cepat melakukan antisipasi bersama dinas terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," katanya.
"Kami siapkan alat-alat penunjang, seperti pompa air. Sudah ada pompanya, tinggal dipasang saja," kata Kepala BBWS Pemali-Juana Ruhban Ruziyatno di Semarang, Rabu.
Ia menyebutkan pompa air tersebut rencananya dipasang di Sungai Sringin sebanyak lima pompa air dan Sungai Tenggang sebanyak enam pompa air untuk mengantisipasi banjir.
Tak hanya pompa air, kata dia, beberapa peralatan penunjang juga disiapkan, seperti "sand bag" (karung pasir) untuk penahan air, dump truk, eskavator untuk penanggulangan.
"Kalau pompa airnya sudah tersedia, sudah siap, tetapi kan harus ada dudukannya. Ini (pembuatan, red.) dudukannya belum selesai. Sesegera mungkin pompanya dipasang," katanya.
Ruhban menjelaskan setidaknya sistem drainase di Kota Semarang terbagi atas empat sistem, di antaranya Dolog-Penggaron yang mengalir ke Sungai Banjir Kanal Timur (BKT).
Untuk aliran yang ke Sungai BKT, ia tidak terlalu khawatir karena pengerjaan penampang sungai sebagai bagian dari normalisasi sungai tersebut sudah hampir rampung.
"Yang ke BKT tidak masalah, memang kami kejar pembuatan penampang sungainya. Kami waspadai malah yang Sringin-Tenggang, terutama Sungai Tenggang," katanya.
Diakuinya, normalisasi Sungai Tenggang memang belum tuntas sehingga akan dibantu dengan pemasangan pompa air untuk mengantisipasi debit air yang besar saat hujan.
"(Sungai, red.) Tenggang ini memang belum tuntas. Makanya, ada sebagian perumahan di Genuk yang kena banji kemarin, tetapi bisa langsung teratasi," katanya.
Ditambahkannya, kalau untuk rob juga sudah tidak terlalu mengkhawatirkan karena sudah dilakukan upaya penanganan dengan tanggul sungai, berbeda dengan banjir.
Namun, ia mengatakan pihaknya telah memiliki satuan tugas (satgas) khusus yang diterjunkan untuk memantau daerah-daerah rawan banjir selama 24 jam nonstop.
"Jadi, jika terjadi banjir petugas akan segera bergerak cepat melakukan antisipasi bersama dinas terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," katanya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
BBWS Bengawan Solo tingkatkan kewaspadaan, bersiap hadapi risiko banjir
07 December 2023 6:10 WIB, 2023
Ketua DPRD Sukoharjo minta BBWS tegas soal bangunan di bantaran sungai Bengawan Solo
16 March 2023 12:05 WIB, 2023