Ini prinsip hidup fotografer senior Don Hasman
Senin, 3 Desember 2018 10:42 WIB
Fotografer Senior Indonesia, Don Hasman. (FOTO. ANTARA)
Pekanbaru (Antaranews Jateng) - Fotografer senior Indonesia, Don Hasman, pada usianya kini yang menginjak 78 tahun mengaku tetap semangat untuk berpetualang untuk mengabadikan gambar kehidupan dengan kameranya.
"Kalau ditanya, apa yang terus memotivasi saya adalah kecintaan saya untuk terus berbagi," kata Don Hasman saat acara sharing session bersama komunitas dan pegiat fotografi di Kota Pekanbaru, Minggu malam (2/12).
Pria kelahiran Jakarta, 7 Oktober 1940 ini terlihat sudah tidak muda lagi namun semangatnya tetap terpancar dari gerak tubuh dan perkataannya. Don Hasman yang lebih dikenal sebagai etnofotografi karena fokus pada aspek antropologi sebagai objek fotonya ini mengatakan, menjaga keseimbangan hidup adalah hal esensial untuk tetap bisa menjaga kondisi tubuhnya.
Ia tidak pernah memikul peralatan dan tas yang melebihi sepertiga dari berat badannya, makan serta istirahat yang cukup, juga tak lupa berolahraga dan berdoa. Selain itu, ia juga terus menjaga pikirannya selalu positif dengan menerapkan kejujuran dan tidak mengharapkan terlalu besar dari apa yang dilakukannya.
"Kalau kita berharap terlalu besar ketika tidak tercapai kita lalu kecewa," ujarnya.
Don Hasman mememang prinsip hidup untuk terus berbagi ilmu dan pengalaman akan memberikan manfaat besar dalam kehidupan. Ia tidak keberatan apabila ada yang ingin bertanya hingga menyimpan file-file fotonya, selama bisa jujur dan dimanfaatkan untuk tujuan baik.
Dalam kunjungannya ke Taman Nasional Tesso Nilo di Provinsi Riau, Don Hasman langsung berbagi foto-foto gajah sumatera dan manusia yang baru saja dijepretnya.
Pesannya kepada generasi muda untuk menekuni fotografi adalah terus berkesperimen, terus belajar dan mensyukuri apa yang bisa didapatkan saat ini. Kecanggihan teknologi telah membuat para pemula dalam fotografi bisa jauh lebih hebat daripada fotografer yang sudah puluhan tahun menggeluti profesi tersebut.
Namun, semua akan kembali kepada karya fotografi yang akan menentukan seorang fotografer.
"Mendapat banyak komen dan disukai fotonya di media sosial itu tidak menentukan, karena tidak semua orang yang komen memahami fotografi," kata Don Hasman.
9Editor : Ida Nurcahyani).
"Kalau ditanya, apa yang terus memotivasi saya adalah kecintaan saya untuk terus berbagi," kata Don Hasman saat acara sharing session bersama komunitas dan pegiat fotografi di Kota Pekanbaru, Minggu malam (2/12).
Pria kelahiran Jakarta, 7 Oktober 1940 ini terlihat sudah tidak muda lagi namun semangatnya tetap terpancar dari gerak tubuh dan perkataannya. Don Hasman yang lebih dikenal sebagai etnofotografi karena fokus pada aspek antropologi sebagai objek fotonya ini mengatakan, menjaga keseimbangan hidup adalah hal esensial untuk tetap bisa menjaga kondisi tubuhnya.
Ia tidak pernah memikul peralatan dan tas yang melebihi sepertiga dari berat badannya, makan serta istirahat yang cukup, juga tak lupa berolahraga dan berdoa. Selain itu, ia juga terus menjaga pikirannya selalu positif dengan menerapkan kejujuran dan tidak mengharapkan terlalu besar dari apa yang dilakukannya.
"Kalau kita berharap terlalu besar ketika tidak tercapai kita lalu kecewa," ujarnya.
Don Hasman mememang prinsip hidup untuk terus berbagi ilmu dan pengalaman akan memberikan manfaat besar dalam kehidupan. Ia tidak keberatan apabila ada yang ingin bertanya hingga menyimpan file-file fotonya, selama bisa jujur dan dimanfaatkan untuk tujuan baik.
Dalam kunjungannya ke Taman Nasional Tesso Nilo di Provinsi Riau, Don Hasman langsung berbagi foto-foto gajah sumatera dan manusia yang baru saja dijepretnya.
Pesannya kepada generasi muda untuk menekuni fotografi adalah terus berkesperimen, terus belajar dan mensyukuri apa yang bisa didapatkan saat ini. Kecanggihan teknologi telah membuat para pemula dalam fotografi bisa jauh lebih hebat daripada fotografer yang sudah puluhan tahun menggeluti profesi tersebut.
Namun, semua akan kembali kepada karya fotografi yang akan menentukan seorang fotografer.
"Mendapat banyak komen dan disukai fotonya di media sosial itu tidak menentukan, karena tidak semua orang yang komen memahami fotografi," kata Don Hasman.
9Editor : Ida Nurcahyani).
Pewarta : Febrianto Budi Anggoro
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kudus komitmen jaga prinsip kekayaan intelektual di pasar tradisional
13 October 2023 8:57 WIB, 2023
Kemenkumham Jateng sosialisasikan audit kepatuhan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa
19 March 2022 11:34 WIB, 2022
Kemenkumham Jateng awasi notaris terapkan prinsip kenali pengguna jasa
15 February 2022 14:32 WIB, 2022