Pemerintah kucurkan Rp105 miliar untuk pabrik cokelat di Batang
Selasa, 4 Desember 2018 8:17 WIB
Bupati Batang Wihaji bersama rombongan berkunjung ke pabrik cokelat di Wonokerso, Kecamatan Kandeman yang rencananya diresmilakn oleh Presiden RI Joko Widodo. (Foto: Kutnadi)
Batang (Antaranews Jateng) - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian siap mengucurkan dana sebesar Rp105 miliar untuk membangun pabrik cokelat seluas 2,8 hektare di Desa Wonokerso, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Bupati Batang Wihaji di Batang, Selasa, mengatakan bahwa rencananya, pembangunan pabrik cokelat ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 12 Desember 2018.
"Kami belum mendapat kepastiannya apakah nanti Presiden Joko Widodo bersedia datang langsung ke Batang untuk meresmikan pabrik cokelat ini. Akan tetapi, paling tidak, jika beliau tidak hadir maka akan ada dari Kementerian Perindusterian yang mewakili," katanya.
Menurut dia, pabrik cokelat tersebut berdiri di atas areal tanah seluas 2,8 hektare dengan bangunan fisik seluas 4.000 meter persegi dan berada di tengah perkebunan seluas 165 hektare.
"Pembangunan pabrik cokelat sendiri akan menghabiskan dana sebesar Rp105 miliar yang berasal dari Kementerian Perindustrian. Kami berharap dengan dibangunnya pabrik cokelat ini akan meningkatkan perekonomian warga," katanya.
Sekertaris Daerah Kabupaten Batang Nasikhin mengatakan pabrik cokelat itu masih banyak membutuhkan tanaman kakao atau cokelat untuk memenuhi produksinya karena produksi tanaman kakao di daerah hanya sekitar 700 kilogram.
Pemkab Batang bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT Pagilran sebagai inisiator berdirinya pabrik cokelat, kata dia, akan menggelar pelatihan pengelolaan kakao pada masyarakat Kabupaten Batang.
"Pemkab mempunyai pekerjaan rumah untuk menyiapkan peserta pelatihan yang memiliki niat usaha pengelolaan tanaman kakao. Ke depan para petani setempat akan kita dorong dapat melakukan perluasan lahan tanaman kakao agar pasokan bahan baku ke pabrik tercukupi," katanya.
Bupati Batang Wihaji di Batang, Selasa, mengatakan bahwa rencananya, pembangunan pabrik cokelat ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 12 Desember 2018.
"Kami belum mendapat kepastiannya apakah nanti Presiden Joko Widodo bersedia datang langsung ke Batang untuk meresmikan pabrik cokelat ini. Akan tetapi, paling tidak, jika beliau tidak hadir maka akan ada dari Kementerian Perindusterian yang mewakili," katanya.
Menurut dia, pabrik cokelat tersebut berdiri di atas areal tanah seluas 2,8 hektare dengan bangunan fisik seluas 4.000 meter persegi dan berada di tengah perkebunan seluas 165 hektare.
"Pembangunan pabrik cokelat sendiri akan menghabiskan dana sebesar Rp105 miliar yang berasal dari Kementerian Perindustrian. Kami berharap dengan dibangunnya pabrik cokelat ini akan meningkatkan perekonomian warga," katanya.
Sekertaris Daerah Kabupaten Batang Nasikhin mengatakan pabrik cokelat itu masih banyak membutuhkan tanaman kakao atau cokelat untuk memenuhi produksinya karena produksi tanaman kakao di daerah hanya sekitar 700 kilogram.
Pemkab Batang bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT Pagilran sebagai inisiator berdirinya pabrik cokelat, kata dia, akan menggelar pelatihan pengelolaan kakao pada masyarakat Kabupaten Batang.
"Pemkab mempunyai pekerjaan rumah untuk menyiapkan peserta pelatihan yang memiliki niat usaha pengelolaan tanaman kakao. Ke depan para petani setempat akan kita dorong dapat melakukan perluasan lahan tanaman kakao agar pasokan bahan baku ke pabrik tercukupi," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Polres Sukoharjo bagikan coklat dan bunga ke pengendara yang tertib
14 February 2023 20:20 WIB, 2023
PPKIPKT UGM Batang dan perusahaan Jepang kerja sama olah biji cokelat
17 February 2022 17:20 WIB, 2022
Tewaskan balita, Polresta Pekalongan selidiki kasus keracunan cokelat kemasan
26 April 2019 16:09 WIB, 2019
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Konsumsi listrik kendaraan EV di SPKLU meningkat 500 persen sepanjang Nataru
02 January 2025 11:01 WIB