Kudus (Antaranews Jateng) - Tiga dari lima perusahaan daerah milik Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, selama 2018 berhasil membukukan laba dengan jumlah bervariasi.
 
"Tiga perusahaan daerah yang membukukan laba berdasarkan dari realisasi pendapatan asli daerah tahun anggaran 2018 hingga November 2018," kata Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kudus Eko Djumartono di Kudus, Senin.

 Ia mengatakan laba dari ketiga perusda tersebut untuk saat ini sudah masuk ke dalam kas daerah.

Ketiga perusahan daerah tersebut, di antaranya PDAM Kudus, Perusahaan Daerah (PD) Bank Pasar, dan BPR BKK Kudus.

Adapun nilai laba yang dibukukan oleh PDAM Kudus sebesar Rp1,65 miliar, PD Bank Pasar sebesar Rp905,94 juta, dan BPR BKK Kudus sebesar Rp503,38 juta.

Dari ketiganya, hanya PDAM Kudus yang berhasil meraih surplus laba sebesar 6,69 persen karena yang disetorkan ke kas daerah melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp1,55 miliar.

Terkait pemberitaan PD Bank Pasar yang disebutkan mengalami permasalahan dalam pembayaran kreditnya dari beberapa debitur, kata Eko, hal itu bukan kewenangannya karena merupakan permasalahan di internal PD Bank Pasar.

"Kami hanya sebatas mengetahui bahwa hingga saat ini masih menyetorkan labanya ke kas daerah sesuai target yang ditetapkan sebelumnya," ujarnya.

Untuk dua perusda lainnya, seperti PD Percetakan serta PD Apotek hingga saat ini belum menyetorkan ke kas daerah.

Terkait keduanya, dia mengaku, belum mengetahuinya apakah mendapatkan laba atau tidak.

Sambungan baru
Direktur PDAM Kudus Ahmadi Syafa membenarkan bahwa laba yang disetor ke kas daerah memang melampaui target karena dari hasil auditnya memang melampaui target.

Surplus laba tersebut, kata dia, disebabkan karena adanya penambahan jumlah pelanggan PDAM saat ini meningkat menjadi 46.000 samburang rumah.

Pada tahun 2019, dia menargetkan, ada penambahan pelanggan, menyusul adanya penambahan target pemasukan untuk pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Kudus.

Dalam rangka mengimbangi penambahan pelanggan, kata dia, PDAM Kudus juga sudah menyiapkan sarana dan prasarananya, mulai dari sumber air baku hingga jaringan pipa PDAM untuk menjangkau pelanggan yang selama ini belum terlayani.

Keberadaan Bendungan Logung Kudus, kata dia, pada dua tahun mendatang juga bakal menjadi sumber air baku yang potensial.

Air baku yang diperoleh dari Bendungan Logung, kata dia, diperkirakan bisa menambah pelanggan baru antara 16.000-20.000 sambungan rumah.

Daerah yang bisa disuplai air bersih dari Bendungan Logung tersebut, yakni masyarakat yang bermukim di Kecamatan Jekulo, Mejobo dan sebagian Kecamatan Bae dan Dawe.