"Perayaan tahun baru kalau biasanya pusatnya di Simpang Lima, pada tahun ini sebagian akan kami tarik di Sungai BKB," kata Hendi, sapaan akrabnya, di sela pantauan ibadah misa Natal di sejumlah gereja di Semarang, Senin malam.
Di Sungai BKB, sudah disiapkan pertunjukan air mancur menari dengan iringan musik dan atraksi lampu di jembatan yang bisa menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat pada malam pergantian tahun ini.
Bahkan, kata dia, dari hasil koordinasi dengan jajaran musyawarah pimpinan daerah (muspida) akan disiapkan dua panggung di Sungai BKB, yakni panggung pertama di kawasan Madukoro dan kedua di Basudewo.
"Jadi, warga bisa terpecah konsentrasinya untuk mengikuti perayaan pergantian tahun dengan baik dengan menonton atraksi `bridge fountain`," kata politikus PDI Perjuangan tersebut.
Hendi juga memberikan tips untuk bisa menikmati atraksi air mancur itu dengan nyaman dan leluasa, sebab selama ini banyak yang salah kaprah menonton langsung di atas jembatan Sungai BKB.
"Saran saya agar bisa menonton `bridge fountain`. Air mancur ini tidak bisa ditonton dari jembata. Kalau saya cermati dari evaluasi hari ini, banyak masyarakat berhenti di jembatan BKB itu keliru," katanya.
Lebih tepat, kata dia, masyarakat bisa menonton atraksi air mancur itu dari kawasan Basudewo atau Pusponjolo di bagian selatan dan Madukoro atau Kokrosono dari arah utara.
"Saya sudah koordinasikan dengan Satlantas dan Dishub untuk penataan parkirnya. Pengamanannya sudah mintakan bantuan kepolisian dan TNI supaya pergantian perayaan tahun di Kota Semaran berjalan baik dan lancar," katanya.
Dikerjakan selama enam bulan, uji coba proyek yang menelan anggaran senilai Rp17 miliar itu juga sudah dilakukan sebelum resmi diluncurkan pada malam perayaan pergantian tahun di Kota Semarang.
Hendi mengharapkan "Semarang Bridge Fountain" itu bisa menjadi daya tarik baru untuk kunjungan wisata di Kota Semarang, selain destinasi-destinasi wisata lainnya yang sudah banyak jadi jujugan.