Waspadai hama keong saat musim hujan
Kamis, 3 Januari 2019 15:58 WIB
Petani menunjukkan hama keong mas dan telur keong yang menyerang tanaman padinya di Desa Pojoksari, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jateng, Kamis (16/4). Hama yang menyerang sawah di lima desa tersebut dikeluhkan petani setempat karena berkembang biak dengan sangat cepat dan belum ada cara efektif mengatasinya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom/15.
Purwokerto (Antaranews Jateng) - Para petani perlu mewaspadai hama keong yang biasanya banyak bermunculan di sawah pada saat musim hujan, kata Dosen Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Ardiansyah
"Saat musim hujan ini banyak permasalahan, kalau dari sisi air, biasanya soal drainase atau pembuangan. Kalau dari sisi hama, biasanya banyak keong sawah," katanya di Purwokerto, Kamis.
Dia menjelaskan, hama keong bisa menghambat pertumbuhan, dan biasanya bertelur di pangkal batang.
"Hama keong ini perlu diwaspasai karena bisa menghambat pertumbuhan padi, saat musim hujan biasanya jumlahnya meningkat bila dibandingkan saat musim kering," katanya.
Untuk menangani hal tersebut, kata dia, bisa dibuat parit untuk memancing keong berpindah ke parit.
"Di sawahnya bisa dibuat parit di tengah atau pinggir, agar memancing keong ke parit," katanya.
Dengan demikian, kata dia, diharapkan produktivitas pertanian dapat optimal pada saat musim hujan.
Sementara itu, dia menambahkan, terkait persoalan drainase yang paling efektif adalah dengan membuang air di petak sawah.
"Yang paling efektif adalah dengan membuang air di permukaan. Cuma kalau musim hujan sulit," katanya.
Dia menambahkan, ada teknologi drainase bawah permukaan, tapi berbiaya tinggi.
"Kalau sawah petani, memang sulit. kalau ada kebijakan penataan, bisa secara mekanis diterapkan drainase bawah permukaan," katanya.
"Saat musim hujan ini banyak permasalahan, kalau dari sisi air, biasanya soal drainase atau pembuangan. Kalau dari sisi hama, biasanya banyak keong sawah," katanya di Purwokerto, Kamis.
Dia menjelaskan, hama keong bisa menghambat pertumbuhan, dan biasanya bertelur di pangkal batang.
"Hama keong ini perlu diwaspasai karena bisa menghambat pertumbuhan padi, saat musim hujan biasanya jumlahnya meningkat bila dibandingkan saat musim kering," katanya.
Untuk menangani hal tersebut, kata dia, bisa dibuat parit untuk memancing keong berpindah ke parit.
"Di sawahnya bisa dibuat parit di tengah atau pinggir, agar memancing keong ke parit," katanya.
Dengan demikian, kata dia, diharapkan produktivitas pertanian dapat optimal pada saat musim hujan.
Sementara itu, dia menambahkan, terkait persoalan drainase yang paling efektif adalah dengan membuang air di petak sawah.
"Yang paling efektif adalah dengan membuang air di permukaan. Cuma kalau musim hujan sulit," katanya.
Dia menambahkan, ada teknologi drainase bawah permukaan, tapi berbiaya tinggi.
"Kalau sawah petani, memang sulit. kalau ada kebijakan penataan, bisa secara mekanis diterapkan drainase bawah permukaan," katanya.
Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB