Pangsa pasar luas, pengusaha Solo masyarakatkan kuliner halal
Rabu, 9 Januari 2019 16:56 WIB
Vitri Sundari (kiri) saat memberikan keterangan mengenai kuliner halal (Foto: Aris Wasita)
Solo (Antaranews Jateng) - Pengusaha lokal asal Kota Solo Vitri Sundari mulai memasyarakatkan kuliner halal seiring dengan luasnya pasar yang bisa disasar di dalam negeri.
"Saya sekaligus mengedukasikan mengenai makanan halal di dalam negeri karena 70-80 persen merupakan muslim," kata pemilik usaha kuliner halal Tsabita Halal Boga tersebut di Solo, Rabu.
Ia mengatakan awalnya tidak mudah memasyarakatkan makanan tersebut karena tingkat kesadaran masyarakat terhadap makanan halal masih cukup rendah. Bahkan, ia sudah memulai usaha tersebut sejak tahun 2005.
Menurut dia, makanan dikatakan halal tidak hanya dilihat dari sisi bahan yang digunakan, misalnya tidak mengandung unsur babi tetapi juga penyajiannya harus sesuai dengan syariat Islam.
Meski demikian, dikatakannya, kesadaran masyarakat tersebut baru menyentuh golongan masyarakat menengah ke atas dan masih rendah dari sisi menengah ke bawah.
"Oleh karena itu, tinggal sekarang bagaimana menyentuh di kalangan 'middle low'," katanya.
Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan edukasi tersebut pada tanggal 18-20 Januari 2019 pihaknya bekerja sama dengan Maxs Event and Planner akan mengadakan kegiatan Solo Halal Food Festival dengan tema "Halal Itu Mudah".
"Kegiatan ini akan kami selenggarakan di Mal Solo Paragon dan akan diikuti oleh 50 tenant dengan beraneka ragam kuliner yang dijamin kehalalannya," katanya.
Ia mengatakan pada kegiatan tersebut juga akan menghadirkan demo masak dan cara menyajikan makanan halal.
"Kami juga akan menyelenggarakan talkshow dengan MUI sehingga para pelaku usaha bisa berkonsultasi mengenai banyak hal, di antaranya mengenai perizinan dan sertifikat halal," katanya.
"Saya sekaligus mengedukasikan mengenai makanan halal di dalam negeri karena 70-80 persen merupakan muslim," kata pemilik usaha kuliner halal Tsabita Halal Boga tersebut di Solo, Rabu.
Ia mengatakan awalnya tidak mudah memasyarakatkan makanan tersebut karena tingkat kesadaran masyarakat terhadap makanan halal masih cukup rendah. Bahkan, ia sudah memulai usaha tersebut sejak tahun 2005.
Menurut dia, makanan dikatakan halal tidak hanya dilihat dari sisi bahan yang digunakan, misalnya tidak mengandung unsur babi tetapi juga penyajiannya harus sesuai dengan syariat Islam.
Meski demikian, dikatakannya, kesadaran masyarakat tersebut baru menyentuh golongan masyarakat menengah ke atas dan masih rendah dari sisi menengah ke bawah.
"Oleh karena itu, tinggal sekarang bagaimana menyentuh di kalangan 'middle low'," katanya.
Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan edukasi tersebut pada tanggal 18-20 Januari 2019 pihaknya bekerja sama dengan Maxs Event and Planner akan mengadakan kegiatan Solo Halal Food Festival dengan tema "Halal Itu Mudah".
"Kegiatan ini akan kami selenggarakan di Mal Solo Paragon dan akan diikuti oleh 50 tenant dengan beraneka ragam kuliner yang dijamin kehalalannya," katanya.
Ia mengatakan pada kegiatan tersebut juga akan menghadirkan demo masak dan cara menyajikan makanan halal.
"Kami juga akan menyelenggarakan talkshow dengan MUI sehingga para pelaku usaha bisa berkonsultasi mengenai banyak hal, di antaranya mengenai perizinan dan sertifikat halal," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Walisongo Halal Center dan Bank Indonesia latih sistem jaminan produk halal bagi UMK
08 December 2024 9:47 WIB
Halal Center Unsoed dan PT Surveyor Indonesia gelar Bimtek Sertifikasi TKDN untuk vendor
20 September 2024 16:58 WIB