Sukoharjo (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus mendorong dan mendukung para usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) jamu untuk naik bertahap sehingga dapat masuk ke peredaran obat tradisional secara formal.

BPOM mendapat arahan dari Menko PMK untukmendukung pelaku usaha jamu karena industri jamu di Indonesia sekitar 80 persen masih UMKM, kata Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito usai acara pembukaan Cafe Jamu di Pasar Nguter Sukoharjo, Jateng, Senin.

"Kami pastikan usaha jamu bisa segera naik bertingkat atau bertahap sehingga dapat masuk ke peredaran yang formal, salah satunya melalui Cafe Jamu ini," kata Penny Lukito.

Menurut Penny Lukito UMKM Jamu Indonesia diperkuat oleh BPOM dengan diberikan sertifikat dan mendapat pelatihan sehingga meningkat kemampuan cara membuat obat tradisional yang baik, higienis, dan sehat serta masuk dalam peredaran resmi.

Dia mengatakan BPOM melakukan pendampingan dengan dibukanya Cafe Jamu di Sukoharjo tersebut, dengan bekerja sama  pelaku usaha jamu besar mendukung UMKM. BPOM menfasilitasi para pelaku usaha jamu gendong bisa memenuhi aspek yang sehat higienis, dan juga memberikan tempat menjual seperti di Cafe Jamu ini.

"Kami berharap ke depan dibukanya Cafe Jamu di Sukoharjo ini, yang pertama di Indonesia, sehingga dapat berkembang ke daerah-daerah lain di Tanah Air. Kami berharap Cafe Jamu Sukoharjo menjadi percontohan di Indonesia," katanya.

Menurut dia, hal tersebut hasil kerja sama antara pemerintah, industri, pelaku usaha, bapak angkat dari industri basar membantu UMKM untuk naik tingkat produksinya bisa dijual secara formal.   

Pihaknya berharap UMKM jamu ke depan dapat ditiru pelaku usaha di tempat-tempat lain. Pihaknya nanti bisa memberikan informasi soal kafe jamu ini secara nasional.

Menurut dia, jadi bukan hanya orang tua atau usia dewasa yang mau meminum jamu ini karena sudah diramu menjadi riset yang baru dengan rasa lain yang disukai anak muda. Dan, ide jamu kombinasi ini, katanya, sangat bagus untuk membudayakan minum jamu.

"Melalui Cafe Jamu ini nantinya orang bisa franchise sehingga minuman bisa dijumpai di mana-mana," katanya.

Menurut dia, yang terpenting Cafe Jamu ini, pertama di Indonesia kerja sama antara  Pemerintah Pusat, pemda, pelaku usaha yang kuat,  para pelaku usaha jamu masih lemah, dan pelaku jamu gendong.

Dengan hal tersebut ini, kata dia, salah satunya juga bisa menekan peredaran jamu tidak resmi atau ilegal. BPOM tugasnya salah satunya melakukan penindakan peredaran jamu-jamu ilegal masih banyak baik dari China dan negara-negara lain.

"Kita harus memperkuat jamu dari Indonesia sendiri seperti pelaku UMKM, dan memberikan tempat untuk menjual yang didukung kita semua," katanya.

Menurut dia, jika pelaku usaha jamu sudah kuat dan konsumen juga menggemari minum jamu dalam negeri, sehingga jamu ilegal itu tidak ada yang mau membeli, maka akan hilang dengan sendiri dari peredaran.