Luasan lahan tebu di Purbalingga menurun
Rabu, 20 Maret 2019 19:39 WIB
Ilustrasi - Area lahan tebu di Bukateja, Kabupaten Purbalingga. (Foto: Sumarwoto)
Purbalingga (ANTARA) - Luasan lahan tebu di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengalami penurunan akibat tingginya biaya angkut menuju pabrik gula yang berada di luar daerah, kata Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga Lily Purwati.
"Luas lahan tebu di Purbalingga pada tahun 2000-an mencapai 1.600 hektare, tapi secara bertahap menurun dan sekarang sekitar 200 hektare yang tersebar di Kecamatan Kemangkon, Pengadegan, dan Kaligondang," katanya di Purbalingga.
Ia mengatakan saat lahannya masih luas, tebu yang dihasilkan petani Purbalingga digiling di Pabrik Gula Sumberharjo Pemalang, namun sekarang sudah tutup.
Selain itu, ada pula tebu yang dijual ke Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta, Pabrik Gula Cirebon, dan Pabrik Gula Sragi Pekalongan karena Purbalingga tidak memiliki pabrik gula.
"Dulu memang ada Pabrik Gula Kalibagor di Banyumas (pabrik gula terdekat dengan Purbalingga, red.) namun rendemennya sangat rendah karena pabriknya sudah sangat tua sehingga keuntungan petani minim. Kemudian kita menggilingkan di Sumberharjo, rendemennya pernah 8 persen, artinya 1 kuintal tebu itu menjadi 8 kilogram gula sehingga cukup menguntungkan petani," katanya.
Oleh karena banyaknya pabrik gula yang tutup dan adanya impor gula, kata dia, tebu yang dihasilkan petani Purbalingga harus dijual ke Madukismo maupun Sragi sehingga biaya angkut meningkat dan keuntungan yang diperoleh petani menjadi berkurang.
Dengan demikian, lanjut dia, banyak petani yang mengubah lahan tebunya menjadi sawah tadah hujan untuk ditanami padi.
Lebih lanjut, Lily mengatakan jika beberapa waktu lalu ada sejumlah investor yang berniat mendirikan pabrik gula di Purbalingga.
"Namun ternyata tidak ada tindak lanjut. Kalau ada investor (yang membuka pabrik gula di Purbalingga) tentunya akan menekan biaya angkut, sehingga pendapatan yang diperoleh petani akan lebih tinggi," katanya.
"Luas lahan tebu di Purbalingga pada tahun 2000-an mencapai 1.600 hektare, tapi secara bertahap menurun dan sekarang sekitar 200 hektare yang tersebar di Kecamatan Kemangkon, Pengadegan, dan Kaligondang," katanya di Purbalingga.
Ia mengatakan saat lahannya masih luas, tebu yang dihasilkan petani Purbalingga digiling di Pabrik Gula Sumberharjo Pemalang, namun sekarang sudah tutup.
Selain itu, ada pula tebu yang dijual ke Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta, Pabrik Gula Cirebon, dan Pabrik Gula Sragi Pekalongan karena Purbalingga tidak memiliki pabrik gula.
"Dulu memang ada Pabrik Gula Kalibagor di Banyumas (pabrik gula terdekat dengan Purbalingga, red.) namun rendemennya sangat rendah karena pabriknya sudah sangat tua sehingga keuntungan petani minim. Kemudian kita menggilingkan di Sumberharjo, rendemennya pernah 8 persen, artinya 1 kuintal tebu itu menjadi 8 kilogram gula sehingga cukup menguntungkan petani," katanya.
Oleh karena banyaknya pabrik gula yang tutup dan adanya impor gula, kata dia, tebu yang dihasilkan petani Purbalingga harus dijual ke Madukismo maupun Sragi sehingga biaya angkut meningkat dan keuntungan yang diperoleh petani menjadi berkurang.
Dengan demikian, lanjut dia, banyak petani yang mengubah lahan tebunya menjadi sawah tadah hujan untuk ditanami padi.
Lebih lanjut, Lily mengatakan jika beberapa waktu lalu ada sejumlah investor yang berniat mendirikan pabrik gula di Purbalingga.
"Namun ternyata tidak ada tindak lanjut. Kalau ada investor (yang membuka pabrik gula di Purbalingga) tentunya akan menekan biaya angkut, sehingga pendapatan yang diperoleh petani akan lebih tinggi," katanya.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Unsoed Purwokerto bersama Pabrik Gula Sragi dan Perhutani panen perdana tebu
13 August 2023 15:56 WIB, 2023
Pemkab Batang siapkan proyek percontohan pengembangan tebu 64,7 hektare
02 April 2022 15:57 WIB, 2022
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
Aerotrans dan Geotab kolaborasi tingkatkan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan sektor logistik
07 January 2025 14:54 WIB