PSC ingatkan masyarakat pentingnya tangani kegawatdaruratan
Selasa, 9 April 2019 9:03 WIB
Public Safety Center (PSC) 119 Kota Magelang memberikan pelatihan penanganan kegawatdaruratan kepada guru dan karyawan SMPN 13 Kota Magelang, Senin (8/4). (Foto: Dok. Humas Pemkot Magelang)
Magelang (ANTARA) - Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu atau Public Safety Center (PSC) 119 Kota Magelang mengingatkan tentang pentingnya berbagai kalangan masyarakat setempat memiliki kemampuan menangani kegawatdaruratan sehingga bisa menolong orang lain yang menghadapi situasi darurat.
"Supaya masyarakat bisa menangani situasi kegawatdaruratan, bisa menolong orang lain pada kesempatan pertama," kata Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Bidang Pelayanan Sumber Daya Manusia PSC 119 Kota Magelang, Jawa Tengah Mimin Triyanti dalam keterangan tertulis di Magelang, Selasa.
Ia mengatakan pihaknya memberikan pelatihan penanganan kegawatdaruratan kepada berbagai kalangan masyarakat, antara lain guru, karyawan, masyarakat umum, dan komunitas.
Belum lama ini, puluhan guru dan karyawan SMP Negeri 13 Kota Magelang mengikuti pelatihan tersebut dengan materi pengetahuan tentang pertolongan pertama kegawatdaruratan medis, seperti penanganan penderita serangan jantung dan korban kecelakaan.
"Materinya kami beri teori dan praktik langsung, yakni bantuan dasar hidup. Bagaiaman penanganan 10 menit pertama jika menemukan seseorang terserang sakit jantung dan lainnya sebelum kemudian dibawa ke rumah sakit," kata dia
Ia mengatakan pelatihan juga diberikan kepada anak-anak dan masyarakat di 17 kelurahan yang ada di Kota Magelang.
"Ke depan secara bertahap, kami juga akan memberikan pelatihan kepada komunitas, misalnya komunitas sepeda karena penting ketika mereka gowes juga kadang ada yang mengalami cedera," katanya.
PSC 119 Kota Magelang merupakan pusat komunikasi dan tim reaksi cepat pertolongan pertama pada kasus krisis kesehatan akibat beberapa hal, seperti bencana, kecelakaan kerja, kebakaran, kecelakaan lalu lintas, dan medis.
Seorang guru SMP Negeri 13 Kota Magelang Siti Musyfiyah mengemukakan manfaat pelatihan tersebut, terlebih materi yang diterimanya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
"Pelatihan seperti ini dibutuhkan, sehingga kalau ada kejadian tidak gugup menanganinya. Kita bisa membantu dengan teknik yang benar," katanya.
Ia mengharapkan para siswa juga mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan serupa.
"Pelatihan ini juga penting untuk siswa, jadi mereka tahu apa yang harus dihadapi jika mendapati teman atau korban kecelakaan atau kejadian lain. Diberi penjelasan juga kalau PSC memiliki tim medis jadi tidak harus ke RS terlebih dahulu," ujarnya. (hms)
"Supaya masyarakat bisa menangani situasi kegawatdaruratan, bisa menolong orang lain pada kesempatan pertama," kata Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Bidang Pelayanan Sumber Daya Manusia PSC 119 Kota Magelang, Jawa Tengah Mimin Triyanti dalam keterangan tertulis di Magelang, Selasa.
Ia mengatakan pihaknya memberikan pelatihan penanganan kegawatdaruratan kepada berbagai kalangan masyarakat, antara lain guru, karyawan, masyarakat umum, dan komunitas.
Belum lama ini, puluhan guru dan karyawan SMP Negeri 13 Kota Magelang mengikuti pelatihan tersebut dengan materi pengetahuan tentang pertolongan pertama kegawatdaruratan medis, seperti penanganan penderita serangan jantung dan korban kecelakaan.
"Materinya kami beri teori dan praktik langsung, yakni bantuan dasar hidup. Bagaiaman penanganan 10 menit pertama jika menemukan seseorang terserang sakit jantung dan lainnya sebelum kemudian dibawa ke rumah sakit," kata dia
Ia mengatakan pelatihan juga diberikan kepada anak-anak dan masyarakat di 17 kelurahan yang ada di Kota Magelang.
"Ke depan secara bertahap, kami juga akan memberikan pelatihan kepada komunitas, misalnya komunitas sepeda karena penting ketika mereka gowes juga kadang ada yang mengalami cedera," katanya.
PSC 119 Kota Magelang merupakan pusat komunikasi dan tim reaksi cepat pertolongan pertama pada kasus krisis kesehatan akibat beberapa hal, seperti bencana, kecelakaan kerja, kebakaran, kecelakaan lalu lintas, dan medis.
Seorang guru SMP Negeri 13 Kota Magelang Siti Musyfiyah mengemukakan manfaat pelatihan tersebut, terlebih materi yang diterimanya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
"Pelatihan seperti ini dibutuhkan, sehingga kalau ada kejadian tidak gugup menanganinya. Kita bisa membantu dengan teknik yang benar," katanya.
Ia mengharapkan para siswa juga mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan serupa.
"Pelatihan ini juga penting untuk siswa, jadi mereka tahu apa yang harus dihadapi jika mendapati teman atau korban kecelakaan atau kejadian lain. Diberi penjelasan juga kalau PSC memiliki tim medis jadi tidak harus ke RS terlebih dahulu," ujarnya. (hms)
Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Program "Simpang Lima", upaya Pemkot Semarang sinergikan layanan gawat darurat
24 May 2023 8:25 WIB, 2023
Dinkes Semarang gandeng 21 rumah sakit beri layanan ambulans gawat darurat
10 May 2023 8:30 WIB, 2023
BPJAMSOSTEK kenalkan penanganan kegawatdaruratan saat kecelakaan kerja
10 August 2022 15:37 WIB, 2022
Masyarakat Banjarnegara butuh layanan cepat kegawatdaruratan penyakit jantung
31 December 2021 19:19 WIB, 2021