Magelang (ANTARA) - Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Kota Magelang, Jawa Tengah mendorong para ibu rumah tangga di daerah itu menguasai kemampuan penanganan kegawatdaruratan sehingga bisa memberikan pertolongan pertama kepada sesama yang mengalami peristiwa tersebut.

"Sehingga kalau ada kejadian apapun menimpa keluarga jadi kita tahu apa yang harus dilakukan, 'ora mung piya-piye' (tidak hanya bertanya-tanya atau panik, red.)," kata Ketua TP PKK Kota Magelang Yetty Biakti Sigit Widyonindito dalam keterangan tertulis di Magelang, Jumat.

Sejumlah anggota TP PKK Kota Magelang, belum lama ini, belajar tentang penanganan kegawatdaruratan dengan instruktur petugas Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu atau Public Safety Center (PSC) 119 Kota Magelang di Gedung Wiworo Wiji Pinilih, kompleks Kantor Pemkot Magelang.

Ia menjelaskan pelatihan penanganan kegawatdaruratan yang diikuti mereka yang terutama kalangan ibu rumah tangga itu, sebagai kegiatan bermanfaat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui pelatihan itu, ujarnya, para ibu menjadi sigap ketika suatu saat menghadapi orang dengan kondisi kegawatdaruratan, seperti serangan jantung, tersedak, pingsan, dan kecelakaan, sebelum kemudian menghubungi PSC 119 Kota Magelang.

"Jadilah ibu rumah tangga yang selalu sigap dan terampil. Ini melekat dengan PKK. Tidak hanya keluarga tapi juga tetangga sekitar. Kita jadi tahu siapa yang harus dihubungi, bukan suami, bukan anak. Kalau mereka ada, hal itu tidak masalah. Kalau tidak ada maka PSC 119 yang dihubungi," katanya.

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Bidang Pelayanan Sumber Daya Manusia PSC 119 Kota Magelang Mimin Triyanti menjelaskan tentang pelatihan penanganan kegawatdaruratan bagi masyarakat, termasuk para ibu rumah tangga.

Ia mengatakan kejadian gawat darurat bisa menimpa siapapun, kapanpun, dan di manapun.

"Penanganan kegawatdaruratan itu harus dilakukan dengan benar, terutama pada 10 menit pertama, jika tidak bisa berakibat fatal terhadap korban," katanya.

Beberapa materi diberikan pada pelatihan itu, khususnya terkait dengan bantuan dasar hidup (BHD), baik teori maupun praktik, sehingga mudah dipahami peserta.

Pelatihan dipandu petugas PSC 119 Kota Magelang yang telah teruji kompetensinya dalam bidang kesehatan.

"Kami siap dan senang hati jika diminta untuk memberikan pelatihan serupa, tanpa dipungut biaya. Belum lama ini kami melatih para guru, anak-anak, juga warga 17 kelurahan di Kota Magelang," katanya.

PSC 119 Kota Magelang merupakan pusat komunikasi dan tim reaksi cepat pertolongan pertama pada kasus krisis kesehatan akibat beberapa hal, seperti bencana, kecelakaan kerja, kebakaran, dan kecelakaan lalu lintas, medis, dan lainnya. Lembaga yang diresmikan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito pada 2017 itu, juga telah berintegrasi dengan rumah sakit, puskemas, maupun poliklinik. (hms)