Densus geledah rumah mertua terduga teroris di Nganjuk
Rabu, 15 Mei 2019 16:25 WIB
Polisi mengamankan lokasi rumah mertua terduga teroris yang baru diamankan, Rabu (15/5/2019). Tim Densus 88 Antiteror juga menggeledah rumah itu mencari barang bukti. (Antara Jatim/ Asmaul Chusna)
Nganjuk (ANTARA) - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menggeledah rumah mertua terduga teroris, DED, yang diamankan petugas saat membeli pulsa di sebuah konter telepon seluler di Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Rabu.
Tim datang sekitar jam 11.30 WIB. Ada sekitar tujuh orang tim densus yang datang. Mereka juga dikawal oleh anggota Polres Nganjuk saat hendak penggeledahan di rumah mertua terduga itu, Dusun Tunggulrejo, Desa Baleturi, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk.
Tim langsung masuk ke dalam rumah yang bercat putih itu. Proses penggeledahan dilakukan secara tertutup. Pintu masuk menuju rumah itu ditutup dan dikawal petugas. Begitu juga dengan di bagian halaman hingga sekeliling rumah milik Pairin dan Wijiati tersebut.
Seluruh lokasi juga digeledah petugas, termasuk halaman belakang hingga tempat kandang sapi milik mertua yang bersangkutan. Penggeledahan itu melanjutkan penggeledahan yang dilakukan Selasa (14/5) malam.
Informasinya, dalam penggeledahan Selasa malam itu, petugas mendapatkan kertas sisa dibakar, yang diduga sengaja dibakar istri bersangkutan sesaat setelah dirinya diizinkan petugas untuk pulang. Sisa kertas itu diamankan petugas. Selain itu, juga terdapat sejumlah barang bukti lainnya yang juga dibawa petugas.
Proses penggeledahan itu juga menimbulkan rasa ingin tahu para tetangga. Mereka berduyun-duyun datang ke lokasi rumah tersebut guna mengetahui pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat.
Erna, salah seorang tetangga mengatakan istri bersangkutan, Siti Asmunah jarang bergaul dengan tetangga. Siti sudah di rumah keluarganya sejak satu tahun belakangan dari mulai hamil hingga melahirkan. Kini, balita laki-laki yang bersangkutan sudah berumur sekitar tujuh bulan.
"Dia dulu kerja di luar negeri beberapa kali dan terakhir tiba-tiba menikah. Saat menikah orang tua dan keluarga juga tidak diberi tahu. Jadi pulang sudah hamil dan melahirkan di rumah orang tua," kata Erna.
Ia menambahkan, suami yang bersangkutan juga agak pendiam. Namun, saat waktu shalat tiba selalu mengumandangkan azan. Para tetangga juga mengaku kaget serta tidak menyangka polisi akan ke rumah tetangga mereka.
Polisi juga sempat membawa istri serta ibu yang bersangkutan ke Mapolres Nganjuk. Sedangkan untuk ayah atau kakek dari balita itu masih di rumah. Polisi sempat memasang garis di depan rumah itu dan kini sudah dilepas.
Tim datang sekitar jam 11.30 WIB. Ada sekitar tujuh orang tim densus yang datang. Mereka juga dikawal oleh anggota Polres Nganjuk saat hendak penggeledahan di rumah mertua terduga itu, Dusun Tunggulrejo, Desa Baleturi, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk.
Tim langsung masuk ke dalam rumah yang bercat putih itu. Proses penggeledahan dilakukan secara tertutup. Pintu masuk menuju rumah itu ditutup dan dikawal petugas. Begitu juga dengan di bagian halaman hingga sekeliling rumah milik Pairin dan Wijiati tersebut.
Seluruh lokasi juga digeledah petugas, termasuk halaman belakang hingga tempat kandang sapi milik mertua yang bersangkutan. Penggeledahan itu melanjutkan penggeledahan yang dilakukan Selasa (14/5) malam.
Informasinya, dalam penggeledahan Selasa malam itu, petugas mendapatkan kertas sisa dibakar, yang diduga sengaja dibakar istri bersangkutan sesaat setelah dirinya diizinkan petugas untuk pulang. Sisa kertas itu diamankan petugas. Selain itu, juga terdapat sejumlah barang bukti lainnya yang juga dibawa petugas.
Proses penggeledahan itu juga menimbulkan rasa ingin tahu para tetangga. Mereka berduyun-duyun datang ke lokasi rumah tersebut guna mengetahui pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat.
Erna, salah seorang tetangga mengatakan istri bersangkutan, Siti Asmunah jarang bergaul dengan tetangga. Siti sudah di rumah keluarganya sejak satu tahun belakangan dari mulai hamil hingga melahirkan. Kini, balita laki-laki yang bersangkutan sudah berumur sekitar tujuh bulan.
"Dia dulu kerja di luar negeri beberapa kali dan terakhir tiba-tiba menikah. Saat menikah orang tua dan keluarga juga tidak diberi tahu. Jadi pulang sudah hamil dan melahirkan di rumah orang tua," kata Erna.
Ia menambahkan, suami yang bersangkutan juga agak pendiam. Namun, saat waktu shalat tiba selalu mengumandangkan azan. Para tetangga juga mengaku kaget serta tidak menyangka polisi akan ke rumah tetangga mereka.
Polisi juga sempat membawa istri serta ibu yang bersangkutan ke Mapolres Nganjuk. Sedangkan untuk ayah atau kakek dari balita itu masih di rumah. Polisi sempat memasang garis di depan rumah itu dan kini sudah dilepas.
Pewarta : Asmaul Chusna
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kos-kosan di Kelurahan Mewek Purbalingga jadi lokasi prostitusi daring, polisi tangkap dua orang
13 November 2024 15:16 WIB