Jakarta (ANTARA) - Mantan petenis putri nomor satu dunia Victoria Azarenka pernah khawatir kehamilannya pada 2016 bakal mengakhiri karir tenisnya, alih-alih kini dia malah merasa lebih tangguh setelah melahirkan anak laki-lakinya.

Juara Grand Slam dua kali itu berperingkat enam dunia ketika dia meninggalkan tour WTA pada Juli 2016 dan kembali ke sirkuit tenis itu pada Juni tahun kemudian.

"Saya pernah takut," kata Azarenka kepada BBC seperti dikutip Reuters. "Saya tahu saya akan kembali, tetapi yang pertama di benak saya adalah 'Oh Tuhan saya tak pernah bisa main tenis lagi.’

"Tetapi kemudian saya tahu akan kembali, dan kapan saya akan kembali. Saya merasa diberkati, tetapi ingin punya impian sendiri dan karir sendiri. Saya merasa jauh lebih baik setelah hamil. Saya merasa secara fisik kuat sekali, dan tubuh saya menjadi jauh lebih baik. Saya merasakan tubuh saya dewasa menjadi wanita."

Baca juga: Nadal hentikan Novak Djokovic untuk juarai Italia Open

Azarenka dan Serena Williams yang sama-sama menjadi ibu pada 2017 adalah bagian dari sekelompok pemain yang mengampanyekan peringkat petenis putri tidak turun karena absen hamil dan melahirkan agar petenis-petenis ini tidak kesulitan saat kembali bermain.

WTA sudah mengubah aturan menjelang musim 2019 dengan menjamin ibu-ibu muda memiliki hak untuk masuk 12 turnamen selama periode tiga tahun dengan peringkat sebelumnya untuk menghindari bertemu dengan petenis unggulan pada babak pertama.

"Kami punya kuasa untuk mengubah aturan dan kami berhasil," kata petenis Belarus berusia 29 tahun itu. "Saya kira bentuk warisan seperti itulah yang saya inginkan, saya berjuang demi wanita agar lebih nyaman, menghapus stereotipe-stereotipe. Evolusi akan terus menembus batas dan ilusi wanita dalam olahraga," tutup dia seperti dikutip Reuters.

Baca juga: Pliskova juarai Italia Open