Suporter Pasoepati doa bersama untuk mantan pemain Persis, Ferryanto
Senin, 24 Juni 2019 22:26 WIB
Para suporter Pasoepati di Monumen Kebangkitan Nasional Solo, Senin (24/6) malam, usai doa bersama untuk mantan pemain Persis Solo Ferryanto yang hanyut terseret ombak. (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
Solo (ANTARA) - Seratusan orang dari elemen suporter Pasoepati doa bersama di Monumen Kebangkitan Nasional Kota Surakarta, Senin malam, untuk mantan striker Persis Solo, Ferryanto Eko Saputro (34), yang hilang karena hanyut terseret ombak, Kamis (20/6).
Para suporter sepak bola, dari Pasoepati, perwakilan dari BCS PSS Sleman, dan sejumlah warga Solo yang hadir, hanya doa bersama dan tidak menghidupkan lilin sesuai rencana sebelumnya.
Ada juga perwakilan pihak keluarga istri Ferry yang hadir di tempat itu, sebelum acara doa bersama.
Koordinator acara "Satu Doa Untuk Legenda Nyalakan Lilin Untuk Ferryanto", Sambo, mengatakan sebenarnya secara resmi acara dibatalkan karena pertimbangan ada saran dan masukan dari teman-teman dan pihak keluarga istri Ferry.
"Namun, banyak rekan suporter yang sudah terlanjur hadir di lokasi acara, mereka tetap nekat ingin mendoakan mantan pemain andalan Persis Solo itu," kata dia.
Ia menjelaskan acara tetap dilaksanakan, tetapi mereka tidak diizinkan menyalakan lilin. Hal itu, atas permintaan keluarga istri Ferry.
"Acara resmi saya batalkan. Acara Senin malam ini, cuma karena banyaknya teman-teman yang nekat datang. Doa tetap dilakukan juga sesuai masukan perwakilan dari keluarga yang tadi datang sebelum acara," katanya.
Baca juga: Ferryanto dikabarkan tergulung ombak, ini kenangan eks Pelatih Persis
Ipung Suparno, salah satu paman Ferryanto, saat dikonfirmasi soal kegiatan tersebut tidak mendengar acara tersebut.
Namun, kata dia, seharusnya pihak keluarga diminta persetujuan terlebih dahulu.
"Kalau ayah Ferry, Bambang Supriatna, tidak masalah, karena dia sudah membawa beritanya tadi di koran yang diadakan di Monumen Kebangkitan Nasional Penumping Solo. Pihak keluarga jika diundang resmi pasti ada perwakilan yang hadir," katanya.
Ferryanto Eko Saputro terseret ombak di Pantai Baru, Poncosari, Bantul, Yogyakarta. Tim SAR sempat melihat jasadnya muncul terapung pada Jumat (21/6).
Ipung mengatakan pihak keluarga mendapat kabar terakhir bahwa hingga Senin petang belum ada informasi pasti tentang Ferryanto. Tim SAR hingga kini masih melakukan pencarian di lokasi.
Baca juga: Ada firasat sebelum Ferryanto hilang
Baca juga: Jasad Ferryanto sempat muncul, kembali hilang tergulung ombak
Para suporter sepak bola, dari Pasoepati, perwakilan dari BCS PSS Sleman, dan sejumlah warga Solo yang hadir, hanya doa bersama dan tidak menghidupkan lilin sesuai rencana sebelumnya.
Ada juga perwakilan pihak keluarga istri Ferry yang hadir di tempat itu, sebelum acara doa bersama.
Koordinator acara "Satu Doa Untuk Legenda Nyalakan Lilin Untuk Ferryanto", Sambo, mengatakan sebenarnya secara resmi acara dibatalkan karena pertimbangan ada saran dan masukan dari teman-teman dan pihak keluarga istri Ferry.
"Namun, banyak rekan suporter yang sudah terlanjur hadir di lokasi acara, mereka tetap nekat ingin mendoakan mantan pemain andalan Persis Solo itu," kata dia.
Ia menjelaskan acara tetap dilaksanakan, tetapi mereka tidak diizinkan menyalakan lilin. Hal itu, atas permintaan keluarga istri Ferry.
"Acara resmi saya batalkan. Acara Senin malam ini, cuma karena banyaknya teman-teman yang nekat datang. Doa tetap dilakukan juga sesuai masukan perwakilan dari keluarga yang tadi datang sebelum acara," katanya.
Baca juga: Ferryanto dikabarkan tergulung ombak, ini kenangan eks Pelatih Persis
Ipung Suparno, salah satu paman Ferryanto, saat dikonfirmasi soal kegiatan tersebut tidak mendengar acara tersebut.
Namun, kata dia, seharusnya pihak keluarga diminta persetujuan terlebih dahulu.
"Kalau ayah Ferry, Bambang Supriatna, tidak masalah, karena dia sudah membawa beritanya tadi di koran yang diadakan di Monumen Kebangkitan Nasional Penumping Solo. Pihak keluarga jika diundang resmi pasti ada perwakilan yang hadir," katanya.
Ferryanto Eko Saputro terseret ombak di Pantai Baru, Poncosari, Bantul, Yogyakarta. Tim SAR sempat melihat jasadnya muncul terapung pada Jumat (21/6).
Ipung mengatakan pihak keluarga mendapat kabar terakhir bahwa hingga Senin petang belum ada informasi pasti tentang Ferryanto. Tim SAR hingga kini masih melakukan pencarian di lokasi.
Baca juga: Ada firasat sebelum Ferryanto hilang
Baca juga: Jasad Ferryanto sempat muncul, kembali hilang tergulung ombak
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Pengalaman puluhan tahun sebagai jaksa bakal jadi modal Eko Suwarni pimpin Jateng
17 July 2024 10:28 WIB
Jika jadi gubenur, Eko Suwarni bakal selaras dengan pemerintahan presiden terpilih
15 July 2024 16:25 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kolaborasi Unsoed dan Charoen Phokhand dukung Program Makan Bergizi Gratis
17 January 2025 16:59 WIB